Happy reading 📖
🍃🍃🍃
Jennie duduk di halaman dengan gusar, menunggu kedatangan Jiyoung. Berkali kali matanya melirik jam yang melingkar di tangannya. Ini sudah hampir 15 menit dari waktu yang di janjian namun kedatangan Jiyoung belum terlihat. Irene, Seulgi dan Lisa menunggu di dalam.
"Lis di dalem itu cepetan darah gue abis" Seulgi berbicara cukup keras pada Lisa, mereka berdua nampak sedang melanjutkan permainan yang tertunda saat di pesawat tadi.
"Iya napa santuy, kaki dia cuma 2" timpah Lisa, Irene menatap keduanya malas. Masih sempat sempatnya mereka bermain game saat situasi seperti ini. Daripada melihat mereka berdua membuat Irene harus mengeluarkan tanduknya lagi. Lebih baik dia luar menemani Jennie di halaman. Irene berdiri dari duduknya lalu menyusul Jennie yang sedang menatap lurus pada gerbang yang berjarak 500 meter dari duduknya saat ini.
Irene mendudukan diri di bangku sebelah Jennie. Jennie melirik sebentar lalu memfokuskan pandangan ke arah gerbang lagi. "Kemakan omongan sendiri kan?" Irene membuka suara, Jennie melirik tajam Irene disebelahnya tanpa menoleh. "Jangan suka mengambil keputusan dalam keadaan emosi, nyatanya lo sekarang tau keadaannya gimana." hening, Jennie enggan untuk membalas ucapan Irene karena dia merasa, itu memang benar adanya. "Terus tindakan lo ke dia sekarang gimana? Lo masih mau lanjutin hubungan lo ata-"
Ponsel Irene berdering menunjukan id caller di depan layar, saat Jennie akan melihat siapa itu Irene menjauhkan ponselnya wajahnya terlihat gugup dan... Merah.
"Cewe baru heh?" Jennie berdecih dengan smirknya melihat Irene yang glagapan seperti seorang pencuri yang ketahuan warga. Irene menjauh dari Jennie lalu menerima panggilan itu. Sayup sayup Jennie masih bisa mendengar pembicaraan Irene disana.
"Iya, gue masih di busan... Gak usah khawatir gue bisa jaga diri ko.... Lo udah sampe?.... Aaah baguslah... Tar gue kabarin kapan gue balik, lo hati hati di sana... Haha iyaa iyaa lagian gak ada yang harus di lirik di sini, gak ada yang pantes cuma lo.... Oke see you " Irene mengakhiri panggilan dengan senyum di wajahnya namun dia kembali menetralkannya saat berjalan kembali menuju Jennie.
Jennie masih dengan posisinya namun smirk terukir disana. Saat akan membuka suara terdengar klakson mobil yang masuk kedalam, dengan segera Jennie berdiri begitupun Irene. Mobil itu berhenti tepat di depan rumah ini. Mobil Van hitam. Seseorang keluar dari dalam sisi penumpang. Jennie melihat Jiyoung dalam balutan jaket hitam dan kacamata hitam dan seseorang di balik kemudi yang mengenakan pakaian yang sama. Dan nampak sangat familiar di matanya.
"Maaf papih terlambat, dimana teman temanmu? Come on kita harus cepat." ucapnya Irene dengan segera masuk kedalam memanggil Seulgi dan Lisa. Setelah mereka keluar Jiyoung dengan cepat menyuruh mereka untuk masuk, karena rencana akan di mulai dalam beberapa menit lagi. Sampai saat ini Jennie belum mengeluarkan suara sama sekali, pandangannya tertuju pada seseorang di balik kemudi itu.
"Om nanti ada makanan gak? Kita ga di izinin makan sama mak lampir ini dari semenjak dateng" Lisa mencondongkan tubuhnya agar dapat berbicara dengan Jiyoung yang duduk di kursi depan. Jiyoung tertawa saat mendengar Lisa menyebutkan kata mak lampir sambil sedikit menoleh pada Irene yang sudah menatapnya dengan tajam.
"Iya nanti om suruh anak buah om buat beli makanan" ucap Jiyoung, Lisa berdesis 'yes' dengan semangat namun saat menyadari Irene menatapnya dengan tajam. Lisa mengeluarkan cengiran khasnya sambil mengangkat kedua jarinya sehingga berbentuk huruf V.
Taklama mereka tiba di sebuah gedung yang tidak terlalu ramai. Van itu berhenti tepat di ruang parkir kendaraan. "Come on, kita harus cepat" Jiyoung turun disusul dengan Lisa, Jennie, Irene dan Seulgi. Mereka berjalan menuju lift yang sudah terbuka dengan segera Jiyoung menekan tombol yang menunjukan tempat paling atas. Setelah menunggu lift pun sampai, di sana ada beberapa penjaga berseragam militer mereka merunduk saat melihat Jiyoung datang. Dan salah seorang darinya membukakan pintu untuk mereka masuk. Dalam ruangan itu terdapat beberapa komputer dan kabel yang saling berhubungan dengan masing masing pengontrolnya. Jiyoung berjalan mendekat pada seseorang yang sedang mengawasi CCTV dari gedung yang mereka incar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite Side
Fanfiction(Completed) Kesalah pahaman yang terjadi membuat mereka menjadi asing. Jadi, bagaimana mereka menyikapinya? So let's check it out 🐿️ # Top 2 at chaennie (16_12_2019)