OS. 23

2.1K 235 10
                                    

Happy reading 📖



🍃🍃🍃🍃🍃






Flashback on



"Tolong satu bucket mawar merah" pelayanan tersebut tersenyum dan segera menyiapkan sebucket mawar merah.

"Nampaknya hari ini kau sedang bahagia Nona" ucap pelayan itu sambil mengurus bunga. Orang itu tersenyum sambil memperhatikan foto pujaannya dengan dirinya yang tersenyum menjadi wallpaper di ponselnya.

"Tentu saja, aku akan bertemu dengannya karena ini hari jadi kami" senyum lebar tidak pernah lepas dari wajahnya, kemudian pelayan itu memberikan bucket yang sudah jadi kepadanya. Setelah membayar dia akan segera pergi.

"Semoga kekasihmu menyukainya Nona"

"Terimakasih, sampai jumpa" lalu dia keluar dari dalam toko bunga itu. Dan segera pergi menuju taman untuk menunggu gadisnya. Dia memberhentikan taxi untuk mempercepat waktunya.



Luv 🐿️💕

Aku berangkat

Okay, see you.. Hati hati di jalan, aku sebentar lagi sampai.

Y

eah, tunggu aku ya sayang
Read





Tawa kecil keluar dari bibirnya saat membaca kata sayang disana, pasalnya gadisnya jarang sekali memanggilnya dengan sebutan sayang seperti itu karena dia terlalu pemalu untuk menunjukan yang dia rasa.

Di liriknya bucket mawar itu di sebelahnya, sangat cantik tetapi lebih cantik mawar miliknya. Laju taxi melambat menandakan hampir tiba di taman tersebut, setelah berhenti sempurna dia turun dari taxi tak lupa membayar jasanya telah mengantarnya menuju tempat tujuan. Dia mencari bangku taman yang biasa akan mereka gunakan jika bertemu di taman ini.

Bangku panjang yang di payungi oleh pohon rimbun membuat sinar matahari sedikit menerobos masuk melalui celah celah dahan dan daun. Dia menghirup aroma mawar itu, senyumnya semakin mengembang dengan bayangan gadisnya akan tersenyum lebar menerima bunga ini.

"Hari ini cukup cerah, bunga ini sangat indah dan harum. Rasanya aku ingin mencium semua orang untuk memberitahukannya betapa bahagianya aku hari ini" gumamnya kecil.

"Berarti kau ingin selingkuh dari ku ya?" suara yang berada di sampingnya membuatnya terkejut sehingga bunga yang seharusnya menjadi kejutan sudah di lihat olehnya.

"Itu untuk ku?" tanyanya lagi, dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal laku menyerahkan bucket bunga itu padanya.

"Happy anniversary Rosie, harusnya.. Aku memberikannya tidak seperti ini" ucapnya kikuk, Rose menerima bunga itu dengan wajah yang berseri di cium aroma segar dari mawar itu.

"Lalu kau akan memberikannya seperti apa hm?" Dia menunjukan smirknya, lalu berjalan mendekat pada Rose, mengusap pelan rambut hitam itu menyingkirkan sedikit anak rambut yang menutupi wajahnya. Terlihat Rose sangat gugup ditambah senyum menggoda yang di berikan olehnya.

" Aku akan memberikan bunga itu yang ku taruh di belakang tubuhku lalu memberikannya kepadamu. Setelah itu aku akan mendekatimu seperti ini, menyingkirkan anak rambut yang berani menutupi wajah cantikmu ini, melihat wajahmu bersemu seperti saat ini... Dan.. "

"D-an dan apa?" tanya sambil menundukkan wajahnya. Orang itu tersenyum lalu mengangkat wajah Rose agar melihatnya. "Aku akan menciummu" Rose membulatkan matanya saat orang itu mencium bibirnya tetapi sedetik kemudian dia tersenyum dan memejamkan matanya. Ciuman mereka hanya menempel tetapi mereka menikmati itu. Orang itu kemudian melepas ciumannya, wajahnya sama memerah seperti Rose bahkan lebih merah sehingga membuat siapa pun yang melihatnya tidak tahan untuk tidak mencubit pipi gembulnya itu.

Opposite Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang