Happy reading guys 📖
🍃🍃🍃
Rose berangkat pagi sekali hari ini dia ingin menghindari Hae Il yang akan sangat banyak bicara jika melihat hal aneh darinya. Rose turun dari bus mulai berjalan menuju sekolah, gerbang masih di kunci dia mendesah pelan. Dilihat jam yang melingkar manis di tangan kanannya pukul 5:30 pagi.
"Nona Park tumben sekali anda berangkat pagi sekali?" Rose melihat orang yang bertanya padanya lalu tersenyum manis "Ajushi.. Selamat pagi" ucapnya. Ajushi itu tersenyum dengan segera dia membuka gerbang sekolah.
"Maaf menunggu lama Nona" ucap Ajushi itu. "Tidak apa Ajushi, saya yang datang terlalu pagi.. Kalau begitu saya masuk.. Sampai jumpa" Rose pun masuk setelah mendapat anggukan dari Ajushi penjaga sekolah itu. Langit masih terlihat gelap tetapi gadis ini sudah berada di dalam kelasnya. Rose menaruh tasnya di atas meja lalu pergi keluar kelas dia ingin menikmati matahari terbit dan rooftop adalah pilihan terbaik untuk melihatnya.
Dengan sedikit menahan linu di kakinya akhirnya dia sampai di lantai paling atas sekolahnya ini. Rose berjalan ke tepi, melihat pemandangan kota dari atas sini tidak buruk juga pikirnya. Dia melihat kebawah petugas kebersihan mulai menyapu daun kering yang jatuh ke jalan. Dia memejamkan matanya menghirup aroma segar pagi hari sangat dalam dan menghembuskan perlahan. Mencoba membuat tulang tulangnya merasakan indahnya udara pagi hari. Jalan raya sudah mulai ramai dengan mobil dan bus yang bergerak menuju tempat tujuannya masing masing. Dia melihat langit sudah mulai cerah, sayangnya matahari tertutup oleh awan sehingga dia tidak bisa melihat sunrise. Rose sangat menikmati waktu sendirinya ini hanya hembusan angin yang ikut menemaninya. Bahkan dia tidak menyadari jika sedari tadi ada seseorang yang berdiri di belakangnya memandanginya dengan wajah yang sulit di artikan. Orang itu menengadah ke langit memejamkan matanya ikut merasakan hembusan angin lembut menerpa tubuhnya.
"Sejak kapan kau disini?" orang itu membuka matanya dan melihat Rose yang sudah berbalik menghadapnya. "sejak lama" ucapnya singkat. Lalu Rose menarik rambutnya kebelakang telinga kembali melihat ke bawah, orang itu mendekat berdiri di samping Rose. Di hirup aroma Rose yang terbawa angin membuatnya nyaman.
"Terimakasih untuk semalam" orang itu menoleh pada Rose yang masih melihat kebawah disana para siswa satu persatu mulai memasuki area sekolah. "Setidaknya katakan sesuatu agar aku merasa disini tidak hanya aku" ucap Rose melirik orang itu sekilas.
"Hmm sama sama" Rose tersenyum kecil mendengar suaranya. Hening mereka diam dalam pikiran masing masing. "Aku mengerti kenapa kau selalu berada di tempat ini Jennie-sii" Jennie diam dia ingin mendengar Rose melanjutkan ucapannya. "Disini sangat damai dan indah"
"Kau bisa berpikir sesuka hatimu, berbicara dengan dirimu sendiri tanpa di ganggu oleh siapapun." lanjutnya. Jennie mengangkat wajahnya menarik nafasnya dalam. "aku harus kembali.. Sampai jumpa di kelas" Rose melangkah kakinya turun dari rooftop sedangkan Jennie masih dengan posisinya. Jennie mendengus pelan lalu tersenyum getir. "kalimat sama yang lo ucapin ke gue dulu" Jennie mengedarkan pandangan kebawah, di sana Rose baru saja turun sedang bergabung dengan anak OSIS lainnya.
"Baiklah anak anak, kumpulkan laporan kerja kalian" ucap guru itu, Rose berdiri akan menyerahkan laporan kerjanya di meja guru tetapi Jennie lebih dulu mengambil nya. "Gue aja"
Rose yang melihat Jennie sudah melangkah ke depan dengan membawa tugas laporan mereka kembali mendudukan diri di bangkunya. Setelah semua kelompok mengumpulkan laporannya Min sonsengnim langsung memeriksa hasilnya. Sementara semua siswa di minta untuk membaca kembali slide yang akan mereka presentasikan, maka dari itu Jennie dan Rose duduk bersama setelah Jisoo pergi duduk bersama Joy disana.
"Nih baca lagi bagian lo" Jennie membuka notebooknya lalu menaruh di depan Rose, sudah terlihat isi dari point presentasi mereka nanti. "lalu bagian mu?" Jennie mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan kepada Rose copy file yang ada di ponselnya. Rose mengangguk lalu mereka larut dalam bacaan masing masing.
"Okay class, it seems like our time is very tight when doing today's presentation. So, please send your slide presentation to my email." semua murid yang mendengarnya mendesah pasrah, banyak yang tidak setuju. Pasalnya banyak yang begadang untuk mengerjakan tugas ini, dan mungkin ada yang menggunakan sistem kebut semalam. Rose dan Jennie hanya saling bertatap lalu keduanya mengedikkan bahu bersama. Tak lama berselang dering bell istirahat berbunyi, Min sonsengnim pun pamit dari kelas. Tapi sebelum itu, dia meminta Rose dan Jennie untuk keruangnnya.
" I think that's enough ... Ah, Rose and Jennie can you guys come to my room now" Jennie melirik Rose sebentar lalu terdengar jawaban iya dari bibir manisnya itu. Jennie memutar bola matanya malas Rose sudah berdiri dari duduknya tinggal Jennie yang masih setia dengan bangku itu. "Ayo Jen" Rose sedikit mendorong bahu Jennie agar gadis Kim itu mau mengangkat pantatnya. Akhirnya dengan terpaksa Jennie berdiri dari duduknya, mereka berjalan bersama menuju ruang guru. Sepanjang jalan tidak ada pembicara diantara mereka Rose yang berjalan lebih dulu dan Jennie yang berada di belakangnya. Hingga Jennie berbicara membuat Rose menoleh ke belakang.
"Kayaknya kaki lo udah sembuh"
"Hmm?" Rose menoleh sambil memperlambat langkahnya agar sejajar dengan gadis Kim itu. "Iya aku rasa, ini sudah tidak linu seperti kemarin. Aku akan ke rumah sakit untuk memastikannya." mereka pun sampai di ruang Min sonsengnim. Setelah mengetuk pintu dan mendapat izin mereka masuk kedalam.
"Langsung saja ya.. Saya ingin kalian menjadi pemeran utama dalam theater bahasa inggris untuk 3 bulan yang akan datang." Jennie dan Rose terkejut bukan main, mereka sama sama memberikan reaksi terkejut dengan gestur yang sama.
"Lihat. Bahkan kalian memiliki gestur yang sama, benar benar serasi"
***
Jennie keluar dari ruang latihan dia baru saja selesai menyibukkan diri dengan menendang target yang menggantung itu. Baju seragam sudah berganti dengan sweater biru dan rok yang berganti dengan celana jeans panjang. Hari ini dia tidak membawa motor gede kesayangannya, dia membawa mobil milik Jiyoung yang tidak pernah di gunakan. Di lihat jam yang berada di ponselnya, sedikit berfikir dan kemudian dia masuk kedalam mobil dan menjalankannya menuju rumah sakit. Di temani dengan lagu night changes yang di bawakan oleh boy group ternama. Entah apa yang membawanya menuju rumah sakit yang kemarin dia datangi karena melihat gadis itu di bawa oleh temannya ke rumah sakit ini. Perilaku spontan yang selalu keluar saat dia melihat gadis itu selalu membuatnya bingung akan perasaannya sendiri. Ini sangat rumit.
Jennie berniat memarkirkan mobil tetapi matanya menangkap sosok gadis itu yang sedang berdiri di temani temannya yang kemarin. Mereka tertawa entah karena apa, tak lama sebuah mobil berhenti di depan mereka dan pergi meninggalkan rumah sakit. Jennie berdecih pelan, tetapi dia mengikuti mobil yang membawa gadis itu. Perjalanan yang familiar hingga ia tahu bahwa ini jalan menuju rumah gadis itu. Beruntung jalan tidak macet sehingga mereka tidak menghabiskan waktu lama di jalan. Jennie menghentikan mobilnya sedikit jauh dari rumah gadis itu. Dia melihat gadis itu turun dari mobil sepertinya benar pikirannya, kakinya sudah membaik karena tidak terlihat perban yang melingkar disana.
Dia melambaikan tangan kedalam mobil yang mengantarnya itu, lalu tak lama mobil itu pun pergi dari sana. Jennie masih berada di dalam mobilnya karena gadis itu masih setia berdiri disana seperti sedang memikirkan sesuatu. Kemudian dia menyalakan mobilnya berhenti tepat di depan gadis itu yang sepertinya mulai melangkah masuk kedalam rumah. Jennie membuka kaca tepat di depan gadis itu, gadis itu mengenyitkan dahi bingung melihat ada mobil yang tiba tiba berhenti di depannya. Jennie menoleh kearahnya menatapnya lama. Ini masih jam 6 sore entah apa yang merasukinya hingga mengeluarkan kalimat ajakan itu.
"Makan malam bersama ku?"
Tbc.
Yuhuu I'm here.. Back for you guys kkk~
Tunggu kelanjutan ceritanya okay?See you soon 💋❤️🐿️🦊🍃

KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite Side
Fanfiction(Completed) Kesalah pahaman yang terjadi membuat mereka menjadi asing. Jadi, bagaimana mereka menyikapinya? So let's check it out 🐿️ # Top 2 at chaennie (16_12_2019)