💕 Happy reading for happy ending 💕
🍃🍃🍃🍃🍃
"Yhaa Jennie Kim!!" Jennie menghentikan langkahnya 'Sialan gue ketauan' batinnya. Jennie menengok ke belakang dengan cengiran di wajahnya melihat orang yang memanggilnya itu menatap marah. Orang itu mendekat kearahnya, Jennie sedikit memundurkan langkahnya kebelakang.
"Mianhae" kekehnya pelan, namun tidak merubah raut wajah orang itu. Jennie mengulurkan kedua tangannya kedepan, orang itu nampak menghembuskan nafas jengah. "semalam aku sudah bilang padamu, jangan begadang"
"Lisa dan Seulgi ke rumah sem- aaaah sakit Rosie ampun lepasin" Rose menyeret Jennie menuju sekelompok orang yang terlambat dengan menarik telinganya. Jennie ketahuan memanjat gerbang belakang sekolah untuk menghindari Rose jika dirinya terlambat masuk sekolah. Tapi usahanya ketahuan karena seorang anggota OSIS melihatnya dan melaporkannya pada Rose.
"Rosie ya tuhan ini sakit" Jennie merintih, Rose akhirnya berhenti dan melepas tarikan tangannya pada telinga Jennie. "Merahkan.. Ini sakit sekali rasanya aku mau pingsan- aah apaan si!" Rose mencubit pinggang Jennie sehingga membuat gadis itu terlonjat kaget.
"Jangan berlebihan aku bahkan hanya menempelkan jariku di pinggangmu" desisnya. "jalan sendiri atau aku yang seret lagi?" tanya Rose, Jennie tersenyum jahil.
"Kiss dulu baru aku jalan" saat Rose akan kembali mencubit pinggang Jennie. Seseorang berdeham di belakang mereka.
"Rose, Jennie" panggilnya lembut, mereka berbalik disana terdapat Direktur baru sekolah ini. "Sanjanim" mereka merunduk hormat dengan kompak. Wajah Jennie sedikit tegang namun Rose biasa saja melihat direktur ini.
"Apa yang kalian lakukan disini?" tanyanya, "Aku mencari anak ini yang kabur dari barisan, maaf kami akan segera pergi" ucap Rose lalu merunduk kembali dan menyeret Jennie pergi dari sana.
"Eomma mu jika berbicara sangat lembut, namun menatap lawan bicara sangat intens" Rose tertawa dan mengangguk setuju. "Kau tidak ingin menyelamatkan aku Rosie?" Jennie menatap memelas pada Rose saat mereka sudah sampai di gerbang depan. Rose tersenyum, membuat Jennie mengembangkan senyumnya juga.
"Tidak, kau tidak boleh memanfaatkan aku sebagai orang dalam untuk terlepas dari hukuman" Jennie berdecih lalu berjalan malas menuju barisan bergabung dengan Lisa dan Seulgi di sana yang nampak menahan tawa mereka.
***
"Kita akan kemana?" tanya Rose namun Jennie tidak menjawab dia membukakan pintu mobil untuk Rose dan masuk ke balik kursi pengemudi. "Seat belt mu sayang" Jennie memasangkan sabuk pengaman milik Rose lalu mulai menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumah Rose.
"Eomma menitipkan salam" Jennie tersenyum mendengarnya. "Terimakasih, sepertinya aku harus segera melamarmu" Rose terkekeh pelan, Jennie menoleh sebentar lalu kembali memfokuskan pandangan ke jalan raya.
"Wae? Kenapa tertawa?" tanyanya.
"Kita bahkan belum lulus kau sudah berencana melamarku" Jennie menghentikan mobilnya karena lampu merah di sana. Dia menatap Rose serius. "Memangnya tidak boleh? Aku hanya ingin mengikatmu sebagai milikku. Kemudian setelah lulus aku tinggal bekerja untuk biaya kita menikah dan aku akan menafkahimu dengan kerja kerasku" ucapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite Side
Фанфик(Completed) Kesalah pahaman yang terjadi membuat mereka menjadi asing. Jadi, bagaimana mereka menyikapinya? So let's check it out 🐿️ # Top 2 at chaennie (16_12_2019)