Happy reading 📖
🍃🍃🍃🍃
Rose membaringkan diri di ranjang dengan mata menatap lurus langit langit kamar. Perihal pertanyaan yang dia lontarkan pada Jennie tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan. Gadis Kim itu malah mengalihkan pembicaraan.
"mendingan lo turun, istirahat terus minum obatnya"
"Dia bahkan mengalihkan pembicaraan" Rose memejamkan mata terlintas lagi kejadian saat dirinya mimisan. Jennie dengan cekatan menanganinya, Rose bahkan dapat melihat ke khawatiran di matanya yang tajam itu.
"Jika benar aku dan dia saling mengenal dulu, lantas apa hubungan kami?" Rose terus bermonolog sendiri hingga ketukan di pintu kamarnya membuatnya bangun dari tidurnya. Rose berjalan membuka pintu disana terlihat Taecyeon dengan tangan penuh kantung makanan. Dia tersenyum saat melihat Rose membuka pintu kamarnya.
"Bagaimana kabarmu Rose? Ayo turun aku bawa banyak makanan untuk mu" Taecyeon menuntun Rose untuk ikut dengannya ke ruang makan. Dengan segera dia menaruh kantung makanan di atas meja. "Ini dia.. Aku membeli hokben saat kemari "
Rose hanya menatap tidak minat pada makanan di depannya. Taecyeon menyadarinya, dia mengambil duduk tepat di sebelah Rose. "Ayo Rose.. Kita makan bersama" dia mulai memakan makanannya tapi Rose masih enggan dengan sumpit yang dia pegang. Taecyeon melirik Rose yang belum memakan makanannya dia menaruh Sumpit dengan kasar di atas meja. " cepat makan makananmu, aku menyempatkan diri untuk datang kemari hanya untuk makan bersama mu."
"Aku tidak meminta kau datang kemari sonsengnim." Rose berniat untuk pergi menuju kamarnya tetapi Taecyeon menahan tangannya sehingga Rose kembali terduduk di bangku. "setidaknya hargai aku" Rose melepas cekalan tangan Taecyeon dengan kasar.
"Bukankah aku sudah pernah bilang? Berhenti berusaha mendekatiku sonsengnim, jika ini karena jabatan aku akan mendapatkannya untuk mu" Rose bangun dari duduknya kemudian berjalan menuju kamarnya, tetapi sebelum keluar dari ruang makan Taecyeon kembali menahannya dia menghentikan Rose menuju dinding. Rose terkejut karena hentakan itu, Taecyeon mencengkram bahunya keras lalu berbisik kecil di telinga Rose.
"Jika aku mendekatimu bukan hanya sekedar jabatan, kau tidak bisa menghentikan ku Rose." Rose menatap remeh pada Taecyeon.
"Lantas apa yang kau inginkan sonsengnim?" tanyanya dengan smirk di wajahnya. Taecyeon melepas cengkraman tangannya di bahu Rose, dia sedikit membetulkan jas kerjanya lalu mengusap puncak kepala Rose. "Apapun itu, aku akan tetap melakukannya." ucapnya lalu tersenyum kecil "Habiskan makanan mu, selamat malam" ucapnya lalu pergi dari rumah Rose.
Setelah Taecyeon pergi Rose memegang kepalanya, rintihan kecil keluar dari bibirnya saat ini. Dia menahan kepalanya yang berdenyut sejak Taecyeon menghentaknya ke dinding.
"Dia ada di rumah sakit sekarang"
"sese-orang.. To-long" pandangan matanya mengabur, kembali terdengar bisikan bisikan yang semakin membuat kepalanya berdenyut kencang.
"Dia tidak memberitahumu? Kejam sekali"
"Aku bisa mengantarmu kalau kau mau Rose"
"Aa-aah" keringat dingin bercucuran membasahi pelipisnya. Pandangannya mengabur dan tak lama gelap yang menghampiri.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/191820215-288-k615749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite Side
Fanfiction(Completed) Kesalah pahaman yang terjadi membuat mereka menjadi asing. Jadi, bagaimana mereka menyikapinya? So let's check it out 🐿️ # Top 2 at chaennie (16_12_2019)