OS. 26

2.3K 234 21
                                    

Happy reading 📖






🍃🍃🍃🍃🍃🍃










Jennie terlihat gusar saat ini, duduk selama beberapa jam di atas kendaraan yang melayang membuatnya bertambah resah. Ya dirinya saat ini sedang berada di dalam pesawat milik keluarga Lisa. Mereka dengan segera terbang menuju busan, Irene yang memperhatikan gerak gerik Jennie sedari pewasat lepas landas sampai saat ini. Tidak ada perubahan wajahnya datar namun tubuhnya terus bergerak gusar.

"Jen" panggil Irene yang kebetulan duduk tepat di sebelahnya. Jennie menoleh, mata tajamnya terlihat guratan khawatir disana. "Gwenchana, she'll be fine." Jennie hanya mengangguk kecil lalu kembali mengalihkan wajahnya menuju jendela.

Disebrang sana Lisa dan Seulgi bermain game bersama. Irene yang melihatnya memutar bola matanya jengah. "Yha, kalian berdua!" sentaknya, sehingga membuat ponsel yang di pegang miring oleh Lisa terjatuh ke kakinya karena terkejut.

"Apaan sih Rene, berisik" jawab Seulgi gadis beruang itu masih terus melanjutkan menekan nekan ponsel datarnya. Bahkan Lisa sudah kembali dengan posisinya.

"Tugas lo berdua udah beres emangnya hah? Malah asik ngegame, buntung tar tuh jempol pijit sana sini." sarkas Irene, Lisa dan Seulgi nampak tidak peduli.

"Gapapa lah daripada gue pijit dada lo bukan jempol gue yang buntung nanti. " ucap Lisa asal tanpa menoleh kepada Irene.

"Nah. Sabar Rene sebentar lagi, tanggung bentar lagi menang" Seulgi menambahkan ucapan Lisa. Mereka berdua masih asik dengan game di ponselnya tanpa mengetahui bahwa mereka membuat seorang Bae Joo Hyun mengeluarkan tanduk ya. Irene menekan tombol yang berada di kursi nya sehingga membuat kursi itu berputar arah menjadi menghadap Lisa dan Seulgi. Irene mengambil botol air yang tinggal setengah miliknya dan di lempar tepat mengenai ponsel Lisa, sehingga ponsel itu terjatuh keras ke lantai.

Perbuatan Irene sontak membuat Lisa dan Seulgi melongo memandang nanar ponsel yang tergeletak di bawah dengan air yang mengenang di sekitarnya.




"HANDPHONE GUE?!!!"










"Lo si ah segala ngajak mabar, liat matanya nyeremin banget. Merinding gue" ucap Seulgi setengah berbisik pada Lisa. Mereka sudah sampai di Busan dan sekarang berada di villa milik keluarga Kang. Saat sampai mereka langsung mematangkan kembali rencana yang sudah di susun rapih  bahkan sekarang Seulgi dan Lisa sedang mencoba mencari akses jalan menuju gedung yang akan di hadiri oleh Rose.

"Ya mana gue tau dia bakalan ngamuk begitu. Lo juga sih mau aja bego" desis Lisa dengan setengah berbisik, sesekali melirik Irene yang sedang membaca kertas bertuliskan rencana mereka.

"Apan jadi gue? Lo-"saat Seulgi akan berargumentasi dengan Lisa Irene berbicara tanpa menoleh pada keduanya.

" Udah. Salah lo berdua. Kerjain yang bener". Seulgi dan Lisa saling bertatap kemudian menghembuskan nafas pasrah mereka kembali fokus pada laptop di pangkuannya.




"Seul, keamanan gedungnya ketat banget. Gue ga bisa retas" Lisa menghela nafas pelan, Irene yang mendengar itu menatap Jennie yang berada di balkon kamar Seulgi dengan ponsel yang selalu di tangannya.

"Gue hampir dapet tadi.. Tapi susah anjir, keamanannya gak main main. Kita butuh tenaga profesional, bukan amatiran." Seulgi bersandar pada kepala sofa namun sedetik kemudian dia menegakkan tubuhnya lagi dengan wajah penuh harap menatap Irene dalam.

Opposite Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang