Aku selalu cemburu kepada siapun yang ada didekatmu
Iqbal melepaskan hoodie berwana hitamnya yang melekat di tubuhnya dan duduk pada sofa berwarna merah diruang tengah rumah mewah itu.
Iqbal merasa dirinya sangat gerah entah mengapa dirinya ingin berenang mungkin dia gerah karena melihat gadisnya bersama dengan sahabatnya.
Setelah pertemuannya dikantin Iqbal dkk dan Bela dkk. Iqbal langsung berpamitan meninggakan sekolah untuk segera pulang.
Teman-teman Iqbal heran kenapa si smart itu tak pernah berbicara sedikit pun dan malah memilih bermain ponsel.
Iqbal segera bangkit dari sofa berwarna merah itu dan berjalan pergi ke kolam renang yang berada di samping rumahnya. Tapi baru saja satu langkah Iqbal berjalan ada suara seseorang yang membuat langkah Iqbal terhenti.
"Iqbal" panggil Lalisa lembut
Iqbal tersenyum, menatap bundanya dengan pandangan sayang walaupun lelah dan gerah Iqbal akan tersenyum ke arah wanita yang di telap kakinya surganya berada."kamu mau berenang ya?"
"iya Bun gerah nih" ucap Iqbal.
"iya kamu berenang aja bunda akan siapkan makan siangmu" ucap Lalisa sambil berlalu pergi meningalkan putranya.
Suasanan siang ini sangat terik Iqbal yang sedang berada di kolam berenang langsung membuka baju seragamnya terlihat jelas badan atletisnya sangat seksi siapapun yang melihat nya akan semakin greget dengan laki-laki itu.
Laki-laki itu langsung menceburkan dirinya kedalam kolam, gerah di dalam tubuhnya sudah terbalaskan dengan sentuhan air dingin kolam itu
***
"Assalamualikum bunda !" Ucap Susan kepada Lalisa, sendari tadi Susan telah memanggil-manggil namun tak ada respon dari sang empunya rumah, diapun langsung masuk saja walapun itu kurang sopan tapi toh Susan telah kenal dengan keluarga ini sejak dari orok."walaikumsalam, wah kamu datang" lalisa memeluk Susan.
"lama ya tidak kemari" lanjut Lalisa setelah melepaskan pelukannya.
"iya ni bunda akhir-akhir ini sibuk banget"
"ini kue dari mami" sambung Susan mengulurkan paperbag yang berisi kue kepada Lalisa.
"waa pasti enak nih" ucap Lalisa sambil membuka paperbag yang dibawah oleh Susan
"hehehe bunda bisa aja!" timpal Susan sambil tersenyum tulus kepada Lalisa.
Susan sudah menganggap Lalisa sebagai orang tuanya sendiri karena bagaimana tidak keluarganya telah akrab sejak dia masih bayi sebab kedua orang tuanya merupakan sahabat semasa SMA itulah mengapa Susan tak canggung ataupun malu kepada sang empunya rumah.
"Aan pulang!"
Mereka menoleh kearah pria yang baru masuk dari dapur, dia masih menggunakan baju sekolahnya muka tampan terlihat lelah kemudian menghampiri kedua wanita didepannya."Halo kak San" ucap Aan sambil mengambil minum di kulkas dan menegguknya sampai tandas.
Susan tersenyum melihat Aan melihat laki-laki itu membuat dirinya melihat Iqbal kecil yang sangat tampan.
"Halo juga, apa kabar?" jawab Susan.
"Alhamdulillah baik, kak San udah lama disini" Tanya Aan menatap gadis yang telah ia anggap sebagai kakak perempuan.
"nggak kok ini baru aja" ucap Susan
Aan Cuma mangut-mangut mendengar penuturan Susan kemudian tiba-tiba Susan bertanya kepada Lalisa karena sendari tadi dia tidak melihat keberadaaan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl (Tahap Revisi)
Teen Fiction(Tahap Revisi) First story Real_Raana Follow sebelum membaca! Cerita anak SMA 17+ yang ingin membaca silahkan klik 'Lanjutkan'