Bagaimana aku bisa berkosentrasi dalam belajar jika kamu terus menerus hadir dalam ingatanku.
Bela sedang berada diatas motor Iqbal hari ini mereka akan belajar bersama di Kediaman laki-laki itu tiba-tiba Iqbal membelokkan motor kawasakinnya keparkiran Richeese, Bela mengernit bingung Laki-laki itu turun dari motornya melepaskan helm nya sedangkan Bela masih setia berada di atas motor laki-laki itu.
“Ayo turun” ucap Iqbal mengulurkan tanganya kearah gadis itu Bela dengan cepat membalas uluran tangan Iqbal.
“Kita mau ngapain?” Tanya Bela dengan degupan jantung yang kencang akibat tanganya bersentuhan dengan Iqbal.
“Kita makan dulu soalnya bunda nggak ada dirumah” ucap Iqbal masuk ke dalam restoran itu namun baru beberapa langkah Bela memanggilnya kembali sehingga Iqbal memutar badanya
”Helm nya nggak bisa aku buka” cengir gadis itu. Iqbal menghampiri gadis itu dia membukakan pengait Helmya dan menyimpan helm itu di atas motor.
“Terima kasih” ucap Bela. tanpa sepatah kata apapun Iqbal memasuki restoran tersebut dan Bela yang mengkor di belakangnya.
“Lo mau pesan apa?” Tanya Iqbal seraya menoleh kearah Bela yang berada di sampingnya.
“Hah? Pesan?” Tanya Bela dengan ekspersi wajah polosnya membuat Iqbal gemes ingin menyentuh pipi gadis itu.
“Kita mau makan kan?” Tanyanya kembali, membuat gadis itu mangut-mangut mengerti.
Bela juga sangat lapar cacing-cacing di perut sudah memberontah minta di beri jatah saat jam istirahat tadi Bela hanya memakan sedikit moodnya hancur karena teman-teman mengodanya sehingga bakso yang dipesannya tidak habis.
“Yaudah kita pesan” ucap Iqbal
Bela mengangguk, lalu pilihannya jatuh ke arah 1 richeese chicken, 1 rice, 1 nabati frutarian, pink lava, 1 cheese dip."Lo duduk aja nanti gue yang pesanin” ucap Iqbal berlalu meninggalkan gadis itu ingin rasanya dia mencubit pipi Bela karena saking gemesnya. Bela hanya mengangguk lalu mencari tempat duduk yang kosong.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Iqbal datang bersama dengan pelayan itu menghampiri Bela yang sedang asyik bermain handpone. Pelayan itu menyimpan pesan mereka berdua dan Iqbal pun memesan dengan makanan yang sama.
“Terima kasih” ucap Bela ramah dan hanya di angguki oleh pelayang itu lalu meninggalkan meja nya.
Dan mereka pun makan dalam diam, menikmati makanan yang telah dipesannya. Hanya jantung kedua anak manusia ini yang berdetak dengan kencang tanpa dari seorang pun yang tahu bahwa keduanya sudah jatuh, jatuh kedalam hati yang sama.
***
Setibanya di rumah Iqbal , keduanya masuk ke rumah megah itu lagi dan lagi Iqbal membukakan helm gadis itu. Muka Bela memerah layaknya tomat karena Iqbal menatapnya begitu dalam jantungnya berdegup kencang takut laki-laki itu mendengarnya.Keduanya berjalan beriringan, Iqbal menyuruh gadis itu untuk menunggu karena dia ingin menganti terlebih dahulu seragamnya. Bela hanya mengangguk dan duduk di ruangan tamu itu. Karena bosan menunggu Iqbal Gadis itu menyalahkan tv dan mulai menonton acara drama korea favoritnya dia berbaring di sofa rumah itu tiba-tiba rasa kantuk menyerang matanya membuat gadis itu ketiduran.
Tak lama Iqbal turun dari tangga dia menggenakan baju kaos putih terlihat jelas badan atletisnya di tambah celana pendek membuat dia bertambah tampan. Iqbal menghampiri Bela dan mendapati gadis itu ketiduran alhasil dia memandang wajah polos Bela yang sedang tertidur, Iqbal tak munafik jika memang gadis dihadapnya sangat cantik, mata yang indah, alis yang lebat tanpa pensil alis, bulu mata yang lentik, dan hidung yang kecil serta mancung, di tambah bibir merah alami gadis itu menambah kecantikannya. Entah setan apa yang merasukkinya Iqbal mencubit pipi gadis itu sehingga membuat tidur Bela terusik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl (Tahap Revisi)
Dla nastolatków(Tahap Revisi) First story Real_Raana Follow sebelum membaca! Cerita anak SMA 17+ yang ingin membaca silahkan klik 'Lanjutkan'