Pada akhirnya semua orang akan menemukan kebahagiannya walaupun bukan dengan orang yang mereka inginkan.
Bela datang ke sekolah sangat pagi, entah angin apa yang membuat dia rajin seperti itu, Bela masuk kedalam kelasnya. kelas masih sepi dan kosong tidak ada siapun. Bela duduk sambil menghela nafas dia menjatuhkan kepalanya ke atas meja.
Bela tersenyum mengingat kejadian dirumah Iqbal ketika cowok itu tiba-tiba mendekapnya sewaktu ia menanggis. Mengingat kejadian itu membuat pipi Bela memerah.
“Bruk”
tiba-tiba terdengar suara benda di jatuhkan membuat Bela mendongkak dan melihatnya ternyata ada sebuah kota merah yang berpita Biru diatasnya dia menghampiri kotak itu lalu mengambilnya.
Bela berjalan keluar kelas ia ingin melihat siapa pelaku sih pengirim kotak misterius itu. Dia mengarahkan Matanya ke seluruh penjuruh namun dia tak melihat siapa-siap.
“Aneh” belum melangkah Bela mendengar suara decakan sepatu dari pintu kelas sebelah seseorang berjaket keluar dari balik pintu itu. Bela tidak melihat wajah laki-laki itu karena dia sengaja menutupinya dengan masker.
“Kamu siapa?”
Bela melangkahkan kakinya dengan sedikit berlari kearah laki-laki itu namun karena laki-laki itu langkah kakinya sangat panjang membuat Bela tak dapat mengejar.
“Tunggu”
“Hey tunggu” teriaknya namun laki-laki itu semakin menjauh darinya.
Bela berbalik namun karena tidak hati –hati dia menubruk seorang laki-laki hingga jidatnya terbentur di dada laki-laki itu.
“Aywhhh” ringis Bela memegang jidatnya.
“Kalau jalan pake mata dong!" Ujar Bela kesal tanpa melihat siapa lawan bicaranya.
Orang yang ditabrak Bela hanya menaikan alisnya “ dimana-mana kalau jalan pake kaki dodol” ucapnya.
Bela mendongkakan kepalanya untuk melihat orang yang ditabraknya. Dia menyergit bingung melihat laki-laki didepannya terasa Asing “apa dia murid baru”Batin Bela.
Bela sampai tak berkedip melihat orang itu. Sedangkan orang itu hanya mentapnya datar.
“Kenapa terposona?” Tanya laki-laki itu.
Mendengar penuturan laki-laki itu Bela langsung tersadar “cih gue terposan oga” ucapnya menghepaskan rambutnya kearah cowok itu Belum Bela membalikan badannya dia menanyak sesuatu lagi kepada cowok itu.
"Lo, anak bar” Ucap Bela terpotong karena orang itu sudah berjalan melewatinya begitu saja.
“Cowok gila, stress, dingin, sok cool gue benci” Bela mengumpat dalam hati. Kemudian berlalu pergi.
***
Bela memasuki kelasnya sudah banyak orang berdatangan begitupun dengan Tessa dan Rara yang sudah datang dan duduk dikursinya sendiri.
Bela masuk kekelas dengan muka cemberut dan langsung duduk di kursinya Tessa dan Rara hanya saling berbicara dengan gerakan mata seolah berkata ada apa dengan Bela.?Tessa maju dan duduk di dekat sahabatnya namun matanya tertujuh ke kotak merah yang berpita biru. Belum sempat dia menanyakan apa isi kotak itu dia telah membukanya. Lagi-lagi hanya kertas putih yang bertulisan tinta emas.
“ sampai sekarang kedudukanmu di hatiku masih berkuasa, namun aku membiarkanmu pergi denganya .kamu tahu Aku jatuh, jatuh kembali kedalam luka yang sama. Tentang aku yang mencintaimu dan kamu yang mencintai dia. Sebenarnya aku berharap kita punya perasaan yang sama. Namun sehebat apapun rasa kalau tuhan bilang tidak aku bisa apa?! Hari ini Rabu 10 Oktober 2010 tepat kamu membacanya aku melepaskanmu walapun kita belum sempat memadu kasih.
I love you Zalsabela putri Kusuma"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl (Tahap Revisi)
Novela Juvenil(Tahap Revisi) First story Real_Raana Follow sebelum membaca! Cerita anak SMA 17+ yang ingin membaca silahkan klik 'Lanjutkan'