Budayakan vote sebelum membaca
Spesial 100 K pembaca thankyou udah stay ya sista!•
•
•
•Jam sudah menujukkan pukul 23.21 WIB. Gadis itu sama sekali belum tidur. matanya bengkak, seharian menangis karena kejadian tadi siang kakaknya tiba-tiba menghajar Iqbal. Jujur dia memikirkan cowok itu, takut terjadi sesuatu yang tidak-tidak padanya. Bela bangkit dari posisi tidurnya, kemudian dia berjalan keluar dari kamar.
Kakinya melangkah menuruni tangga rumah. sudah sangat sepi, sepertinya semua penghuni rumah sudah tidur. Bela langsung duduk di sofa dan menyalakan tv di hadapanya, lalu pandanganya menatap kearah tv tayang yang begitu tidak menarik dimatanya yang ada dipikiranya hanya cowok itu.
“kamu gak apa-apakan kak” ucap Bela pada dirinya sendiri.
“Aku khawatir banget sama kamu” Lagi dan lagi air matanya turun membasahi pipinya, cepat-cepat gadis itu menghapusnya. Jangan salahkan kalau dia cengeng, gadis itu juga tidak ingin semuanya seperti ini. Tapi apa daya lika liku percintaan yang begitu rumit membuat gadis cantik itu hanya bisa meratapi.
Sudah beberapa kali gadis itu menguap, waktu pun terus berjalan sudah menunjukan pukul 01.45 WIB gadis itu sudah sangat mengantuk dan matanya sudah tidak fokus melihat apa yang di tontonya, matanya semakin berat karena rasa ngantuk itu alhasil Bela tertidur dengan posisi duduk.
***
Arsya bangun dari tidurnya karena haus. Cowok itu melangkahkan kakinya ke dapur namun dia tak sengaja mendengar suara tv yang menyalah dia heran apakah mamanya lupa mematikan tv atau ada yang menonton malam-malam?. Arsya melangkahkan kakinya untuk mematikan tv dan betapa kagetnya ia melihat adiknya yang tertidur dengan posisi yang sangat tidak nyaman.Arsya langsung mengambil remot dan mematikan tv itu, dia memandang adiknya yang tertidur dengan posisi duduk, dia tahu adiknya marah kepadanya karena kejadian tadi siang.
Sebenarnya dia juga tidak tega melakukan hal itu kepada sahabatnya. Arsya menghentikan aksinya menatap adiknya. Hati Arsya lagi-lagi teriris melihat wajah Bela yang sudah basah karena air mata. Muka gadis itu memerah hidungnya memerah dan matanya yang sebab dan sedikit membengkak.
Arsya menatap kearah adiknya yang sedang tertidur lelap. Matanya bengkak karena efek menanggis. Wajah terlelap adiknya begitu damai, membuat Arsya sediki tidak tega membiarkan Bela tertidur di sofa dengan posisi seperti ini. Arsya langsung membopong tubuh mungil Bela dan membawahnya ke lantai atas.
Setibanya di kamar Bela, Arsya langsung menidurkan adiknya di atas ranjang gadis itu dan menyelimutinya hingga batas dada.
“Mimpi yang indah my littel girl” Ucap Arsya mencium puncuk kepala gadis itu.
Arsya lalu berbalik hendak keluar tetapi tak sengaja kedua matanya melihat sesuatu yang begitu menarik dilihat sehingga membuatnya menunda untuk keluar sebentar.
Kakinya melangkah mendekat kearah nakas. Dilihatnya foto dirinya bersama adiknya. dia meraih bingkai foto itu terlihat adiknya begitu sangat mengemaskan Arsya tersenyum melihat foto Bela.
“Abang akan selalu jadi tameng untukmu”
***
Seminggu berlalu...Iqbal baru saja keluar dari ruang ujiannya. Ya, hari ini adalah hari pertama UNBK. Sekolah nampak begitu sepi karena kelas X, dan XI sengaja diliburkan. Setelah kejadian itu Iqbal sudah tidak bergabung lagi dengan sahabatnya. Iqbal menarik diri ditambah Arsya yang sudah sangat membencinya.
Iqbal tidak langsung pulang kerumahnya dia berencana untuk mengunjungi rooftop. Dia begitu rindu tiduran disana, banyak kenangan yang sudah dia ciptakan bersama dengan para sahabatnya dia rindu dengan ocehan-ocehan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl (Tahap Revisi)
Teen Fiction(Tahap Revisi) First story Real_Raana Follow sebelum membaca! Cerita anak SMA 17+ yang ingin membaca silahkan klik 'Lanjutkan'