Jangan mudah percaya kata-kata manis karena semua itu mudah diucapkan namun belum tentu sesuai kenyataan.
Seorang gadis kecil berusia 5 tahun tengah berlari bersama sahabatnya yang seumuran dengannya terlihat jelas di kedua muka mereka sangat senang dan bahagia.
“Bale ajak aku kesana” ucap Gadis itu seraya mengoyangkan lengan bocah laki-laki itu.
Anak yang dipanggil Bale itu terdiam sejenak namun dengan cepat dia menarik tangan gadis itu dengan lembut. Dia mengajak gadis itu ke ayunan kayu yang terdapat dibawah pohon.
“Bale kamu dorong aku ya” ucapnya dengan suara anak kecil. Bocah laki-laki itu mengangguk kemudian mulai mendorong sahabatnya dengan penuh hati-hati.
“Bale ya keras” ucap gadis itu.
“jangan nanti kamu jatuh” ucap bocah itu lembut.
muka gadis itu cemberut walaupun sahabatnya tak dapat melihat wajah cemberutnya. Merasa gadis itu terdiam tiba-tiba saja bocah laki-laki itu bernyanyi.
Naik-naik ke puncak gunung ♫
Tinggi-tinggi sekali ♫
Kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemarah ♫
Gadis itu langsung tersenyum mendengar sahabatnya bernyanyi dan diapun juga ikut bernyanyi.
Kiri kanan kuliat saja banyak pohon cemarahhh ♫
“Bale stop it” ucapnya, laki-laki itu menghentikan ayunanya. Dan langsung duduk di dekat gadis itu.
Gadis itu tersenyum karena dia dan sahabatnya sedang duduk bersama di atas ayunan. Tiba-tiba gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak bocah itu. Dan bocah itu hanya tersenyum tipis melihat sahabatnya.
“Bale aku mau nanya” ucapnya
Bocah laki-laki itu mengernyit bingung.“iya ada apa?”.
Gadis itu berbalik kearah sahabatnya kemudian tersenyum tulus.“Tapi janji ya”
“emang apa?”
“tapi janji dulu” ucapnya sambil menaikan jari kelingkingnya.
Bocah laki-laki itu menghela napas dia mengaitkan kelingkinya dengan kelingking gadis itu.
“Bale dan Susan berjanji akan menjadi teman hidup selamanya” ucap gadis itu dia tersenyum tulus kearah bocah laki-laki yang menapilkan ekspresi datarnya.
”Kamu mau kan nanti jadi teman hidup Susan?” sambung gadis itu namun bocah itu hanya termenung mendengar perkataan sahabatnya.
Merasa tak di respon gadis kecil itu mulai berkaca-kaca terdengar isakan kecil lolos di bibir mungilnya.“Hiks, hiks Bale jahat” ucapnya sambil meronta-ronta.
Bocah laki-laki itu hanya menghela nafas dia memegang tangan gadis itu seraya menenangkanya.
“Jangan menanggis iya Bale janji ko jadi teman hidup Susan” Ucapnya sambil menyekat air mata gadis itu.
“janji ya” kemudian gadis itu langsung memeluk tubuh kecil bocah itu, sedangkan bocah itu hanya tersenyum tulus dan membalas pelukan sahabatnya.
Flashback off
Tak terasa air mata gadis itu terjatuh begitu saja di pipi mulusnya, dirinya masih setia memeluk foto usang yang terbingkai dimana terdapat foto Dirinya dan sahabatnya, dia sangat merindukan Bale nya, Bale yang selama ini dikenalnya sudah berubah, Bale yang berjanji akan menemaninya hidup bersama bukan Bale yang dia kenal 7 tahun yang lalu.
Susan mencekram tanganya kuat mengingat kejadian-kejadian sahabatnya bersama dengan gadis itu, gadis itu telah merebut sahabatnya darinya. Tiba-tiba dirinya tertawa menyeramkan membuat bulu kuduk siapun yang mendengarnya akan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl (Tahap Revisi)
Novela Juvenil(Tahap Revisi) First story Real_Raana Follow sebelum membaca! Cerita anak SMA 17+ yang ingin membaca silahkan klik 'Lanjutkan'