part 6

4.3K 156 0
                                    

   Happy reading!!!

     Sudah 15 menit Bela berada diperpustakaan menunggu Iqbal yang entah kemana. Dia rela menolak ajakan makan siang sahabatnya demi belajar tambahan dengan si otak jenius.

  “Dasar tuh orang udah janji malah nggak tepat, awas aja ya!” dumbel Bela dengan menahan amarah orang-orang yang berada di perpustakaan heran melihat Bela cewek yang di juluki stupid gril itu berada di tempat seperti ini.

     Bela yang di tatap seperti hanya acuh tak acuh. Buku yang dipeganganya sudah dibolak balik sampai kusut.

  “Maaf gue telat” ucap seorang laki-laki dengan suara beratnya. Bela hanya menapakkan wajah kusutnya.

  “Lo belum makan kan, nih gue berinisiatif beliin lo makan” timpalnya lagi dengan menyerahkan kresekan Dengan mata berbinar Bela langsung menyambar kantongan itu.

  “Makasih lo!”

  “Hmmm”

   “Btw kemarin sudah sampai mana pembahasannya?” Tanya Iqbal to the point. Yang ditanya hanya menaikkan bahunya acuh.

  “Ya elah ni anak di Tanya malah acuh gitu"

   “Aaa bacot lu“

    “Gua gini soalnya gua nggak mau lama-lama dekat lo!” kata Iqbal.

    “Idih geer banget deh, siapa juga yang mau dekat lo!” balas Bela tak mau kalah.

   Iqbal hanya menghembuskan napas berat, tak merespon ucapan Bela lagi.

***

      Sampai jam istirihat telah usai dua anak manusia itu masih belum beranjak dari perpustakaan. Hari ini  semua guru-guru mengikuti rapat itulah mengapa Iqbal masih setia mengajari Bela.

    “nih cek dulu nggak usah main game dong!” celutuk Bela.

   “Lo yang kelamaan jadi gue asyik main” ketus Iqbal.

    Bela nyengir mendengar penuturan Iqbal “hehehe”

    Iqbal tidak membalas. Dia sibuk memeriksa jawaban dari Bela.

   “Gimana Bal benar tidak ?” Tanya cewek itu.

    Iqbal menggerutkan keningnya.

   “Benar atau enggak nih” tanyanya lagi.

    Iqbal hanya menunjukkan senyum andalannya saat Bela bertanya.

   “Ya elah ini anak sakit apa kenapa sih?” batin Bela.

   “Gue nggak sakit ya” Mata Bela Terbelalak kaget mendengar penuturan iqbal cowok ini mendengar suara hatinya.

   “Gila ya elo siapa yang bilang lo sakit” alibi Bela.

   “Gue barusan” katanya sambil menatap mata Bela. yang ditatap jadi grogi sendiri.

   “Apa sih lo?”  Karena penasaran Bela langsung menarik kertas jawabanya dari Iqbal dengan kasar.

  “WAH, MANTUL” katanya dengan keras. Seisi ruangan perpustakaan langsung menatap horor kearah Bela. Bela menaikkan tangannya tanda memohon maaf.

Stupid Girl (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang