part 47

2.2K 141 40
                                    

Spesial tahun baru!

Setelah sampai dirumah sakit, Iqbal langsung berlari kearah UGD. Seraya berteriak memanggil para perawat untuk membawah brankar. Sedangkan Arsya langsung membopong adiknya masuk kedalam.

Beberapa perawat yang mendapat perintah, langsung mendorong brankas. Kemudian Arsya langsung membaringkan tubuh adiknya di atas brankas.

“Tangani Adik saya cepat” teriak Arsya sambil berlari membantu mendorong brankas menuju UGD. Ia melihat adiknya sudah sangat pucat

"Aku Mohon bertahan sayang”

“Maaf, Kalian tidak diizinkan untuk masuk”  ucap seorang perawat berada yang  disana.

“Kau tidak berhak melarangku Aku kakaknya, adikku sangat membutuhkanku” jawab Arsya.

Ia segera masuk kedalam ruang itu, tapi dengan cepat perawat tadi menghalanginya lagi.

“tidak, ini sudah menjadi peraturan disini” dengan gerakan cepat perawat itu langsung menutup pintu dan mengunci pintu UGD.

“SHIT!” umpat Arsya setelah ia mengetuk-ngetuk pintu ruangan secara keras.

“brengsek! Siapa yang membuat peraturan seperti itu”

Arsya melayangkan bogeman disisi pintu UGD, sehingga menimbulkan dentuman yang sangat keras di koridor tersebut.

“lo jangan emosi gini, gue tau Bela gadis yang kuat” ucap Iqbal.

tiba-tiba Arsya ingin melayangkan pukulan kepada Iqbal, namun dengan cepat cowok itu mencekal tangan Arsya.

“APA LO BUTA! ADEK GUE SEKARAT!” teriaknya sambil menyorot tajam pada cowok itu. 

Beberapa menit kemudian pintu UGD terbuka, menampakkan seorang dokter dengan beberapa perawat yang sedang berbicara serius. Kedua lelaki tampan itu langsung berjalan kearah Dokter.

“Keluarga pasien?” tanyanya.

“saya kakaknya dok, bagaimana keadaan adik saya” Tanya Arsya khawatir.

Dokter itu menghela napas beratnya.

“Adik anda mengalami pendarahan di kepala yang sulit dihentikan, jalan satu-satunya harus di lakukan operasi” jelas dokter itu membuat kedua tubuh cowok itu serasa di hempaskan begitu saja.

“Aku mohon dok, lakukan yang terbaik untuknya, tolong selamatkan dia, bagaimanmu caranya, dan cepat lakukan operasi untuk gadisku” ucap Iqbal mewakili.

Dokter itu mengangguk dan meninggalkan Iqbal dan Arsya yang sudah pasrah.

Setelah beberapa menit, ia melihat beberapa perawat memakai baju O.K dan memasuki ruang UGD. Tak berselang lama, brankas yang ditiduri perempuan itu di dorong cepat menuju ruang operasi. Kedua laki-laki itu mengikutinya dari belakang.

***
Iqbal sudah mondar mandir didepan ruang operasi. Sedangkan Arsya, cowok itu hanya diam, Pikirannya sudah tidak tenang dia tak mau kejadian beberapa tahun yang lalu saat adiknya terjatuh dari ayunan.

“Bagaimana keadaan Bela, apa dia baik-baik saja” ucap Ajun yang baru saja datang bersama Raka, Rara, dan Tessa.

Iqbal menatap sahabatnya yang baru saja datang, kemudian dia menghela napas panjangnya.

“sekarang dia di dalam, sedang operasi karena pendarahan keras di kepalanya” jawab Iqbal lemah.

Sontak Rara dan Tessa khawatir mendengar ucapan itu. Begitupun dengan Raka dan Ajun yang tampak syok.

Stupid Girl (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang