“Tenang Sya pasti mereka ketemu” Ucap Raka kepada Arsya.“Apa tenang lo bilang .Gue nggak bisa tenang, sebelum adik gue ketemu” ucap Arsya sedikit membentak.
“Sudah, ayo gabung disana jangan Cuma aduh mulut” sindir Ajun. mereka semua bergabung.
“Kita harus bagi tim agar tak ada yang hilang” mereka semua mengangguk.
“dan jika kalian menemukannya, jangan lupa tiup peluit sebagai tanda” sambung pak Saenal. mereka semua bergegas kembali kedalam hutan dibantu dengan pencahayaan seadanya.Mereka hanya boleh berteriak, namun tak boleh memanggil nama karena itu sangat pamali menurut kepercayaan warga setempat.
Disisi lain Bela dan Tessa belum menemukan jalan untuk pulang kembali. tiba-tiba Bela terjatuh tak dapat menopang lagi badannya membuat Tessa kaget.
“Bel, bel bangun Bel” ucap Tessa mengoyang-goyangkan badan gadis itu.
“Air ” ucap Bela serak. Sendari tadi mereka sudah berjalan namun sama sekali belum ada makanan yang masuk dalam tubuhnya.
Tessa membongkar bekal yang di bawahnya namun dia tak menemukan air.
“Air”
“Astaga Bel badan lo panas banget” ucap Tessa semakin khawatir.
Tiba-tiba Bela pingsan membuat Tessa semakin frustasi “Hiks, hiks bangun Bel kumohon bangun” ucap Tessa sambil menanggis.
“Tolong, tolong hiks”
Tessa mencoba mengendong Bela namun karena Lelah dia membaringkan kembali tubuh gadis itu.
“Aku mohon bertahanlah pasti mereka menemukan kita” ucap Tessa memeluk gadis itu.
Terra berteriak meminta tolong.
“Tolong”
"tolong hiks, hiks”
“TOLONG”
“sya lo dengar nggak ada suara yang meminta tolong” Ucap Iqbal kepada Arsya.
“Iya lo benar arahanya disana” jawab Arsya dia berlari kearah itu dan benar saja dia menemukan Tessa yang menanggis sedangkan Bela sudah tergeletak tak sadarkan diri.
“hiks, hiks aku takut” ucap Tessa di pelukan Arsya. Arsya menenangkan Tessa yang menanggis dipelukannya.
“jangan takut sekarang aku disini”.
Iqbal langsung menghampiri gadis itu mukanya terlihat sangat pucat ditambah luka dikakinya yang sangat parah ia mengecek suhu tubuhnya Bela.“diam demam ” ucap Iqbal.
“Bela-bela sadar” ucap Arsya.
menepuk-nepuk pipi adiknya.”Kita bawah saja ketenda sekarang” jawab Iqbal, dia mengangkat tubuh gadis itu sedangkan tessa di bantu oleh Arsya untuk berjalan karena kakinya teramat sangat pegal tak lupa mereka memberikan tanda sebagai bukti.
“PLUKKKKKKK”
***
Semua orang bernafas lega karena Bela dan Tessa telah ditemukan walaupun dengan keadaan yang sangat lemah.semua orang menghampiri tenda itu melihat keadaan Bela.“Lo nggak papa kan” Tanya Rara kepada Tessa dan langsung memeluk gadis itu.
Tessa mengangguk “ia gue nggak papa tapi Bela” Ucap Tessa lesu.
“dia Cuma Syok dan Lelah jadi nggak usah khawatir” sambung Arsya melihat adiknya yang terbaling lemah, saat ini mereka semua berada ditenda Bela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl (Tahap Revisi)
Teen Fiction(Tahap Revisi) First story Real_Raana Follow sebelum membaca! Cerita anak SMA 17+ yang ingin membaca silahkan klik 'Lanjutkan'