06|| Kuntil

13.4K 458 2
                                    

🌼typo bertebaran🌼
Vote! Vote guys!.

"Eghh!"ringis vira ketika mulai tersadar dari pingsannya sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Lo ga papa?"tanya seseorang,yang suaranya sangat jelas dikenali oleh vira.
Vira hanya membalasnya dengan berdehem.

Setelah merasa baikan vira mendudukkan dirinya di kasur UKS,dengan kepala menunduk dan tangan yang memijat pelipisnya,karna rasa pusingnya belum hilang.

Tiba-tiba ada satu piring nasi goreng dihadapan vira,membuat gadis itu heran dan mendongkakkan kepalanya melihat siapa yang telah memberikannya itu.

'Revin?'satu kata dibatin vira,ia menatap revin bingung.

"Makan!,lo belum makan kan?"tanya revin memecahkan keheningan di ruang tersebut.

Vira tidak membalas pertanyaan revin,dia hanya mengambil satu piring nasi goreng itu di tangan revin lalu memakannya lahap karna ia merasa lapar.

Revin tidak memperdulikan itu,ia kembali duduk di sofa yang ada di UKS lalu mengeluarkan ponselnya dan bermain game.

"Lain kali kalau baca novel itu ga usah berlebihan!"ucap revin tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari ponselnya.

Suara revin membuat vira menghentikan aksi makannya,lalu ia mencoba memahami apa yang dikatan revin.

"Kesehatan lo lebih penting dari novel!"sambung revin.

Lalu vira ingat jika ia terlalu sibuk membaca novel tadi pagi hingga lupa untuk makan sebelum upacara.

"Hm!"balasan singkat dari vira.

"Lo ngapain disini?"tanya vira,

"Ya terserah gue lah!"ucap revin masih setia dengan pandangan yang tertuju pada ponselnya.

"Ish,keluar gih gue mau tiduran!"

"Kok ngusir,,lo mau tidur ya tidur!"

"Yaudah!"balas vira cuek lalu kembali merebahkan tubuhnya di kasur UKS,

•••

sudah satu hari vira menghabiskan waktunya dikamar,dan tidak ke sekolah karna kejadian kemarin ia sakit.

Sedangkan di sekolah nessa dan dira tengah was was karna hari ini ada ulangan dadakan.

Bagaimana mereka berdua bisa berpikir dan menjawabnya jika tidak ada persiapan sedikitpun. Jangankan mereka membaca buku tadi malam saja mereka berdua tidur lebih awal dari biasanya.

Sebenarnya sih cuma ulangan harian doang,tapi itu juga membutuhkan persiapan. Tapi ini malah dadakan.

"Busett tu guru ulangan ga bilang bilang"oceh nessa yang berada di kantin.

"Gimana mau jawaban,baca buku aja kagak!"sambungnya lagi karna masih merasa kesal kepada guru itu.

"Eh jangankan baca buku nyentuh buku aja kagak gue!"ucap dira

Brukk

"Kuntil eeh kuntil"keget bayu karna ia tidak sengaja menyenggol meja dan meringis kesakitan.

Membuat penghuni meja tersebut terlonjak keget oleh bayu,dan menatap bayu tajam.

"Kuntil nya datang bro"bisik bima kepada bayu,eeh lebih tepatnya ucapan karna bisikkan bima tetdengar jelas oleh dua gadis itu.

"Apa lo bilang kuntil?"tanya nessa berusaha dengan nada selembut lembut mungkin,eh ralat tapi dengan nada yang membuat semua orang berdidik ngeri termasuk kedua pria itu.

"Mampus lo!"ucap revin pelan lalu mengambil duduk di kursi yang kosong yang berada di dekatnya.

"Emang gue bilang apa?"tanya bayu lemot,saking lemotnya ga tau situasi sedang dalam keadaan serius.

"Bangsat lo nying!"umpat bima karna kesel akan sahabatnya ini,

"Emang gue bilang apasih?"tanya bayu,yang awalnya ia menatap bima lalu ia menatap dua gadis seakan ia bertanya kepada mereka yang juga menatapnya kesel,,

Bima yang melihat itu pun menepuk jidatnya karna tingkah lemot bayu yang ga tau situasi.

"Ehh bangsattt lo tdi bilangg kuntil nyingg!"teriak bima di telingan bayu.

"Apa lo bilang?"tanya dua gadis itu yang tak lain adalah nesaa dan dira..

"Kuntil!"jawab bayu dan bima seadanya,ok kini mode lemot keduanya sedang on.

"APAA??"

"Enak aja ngatain gue kuntil!"nessa.

"Lo tau gak?"tanya dira

"Gak!"

"Asal lo tau yaa dimana mana kita lebih cantik di banding kuntil,oon!"ucap dita

"Ga tau dan ga mau tau!"ucap kedua pria itu.

"Bangsatt lo cari mati!"kini nessa naik pitam,

Nessa mulai menaiki kursi yang berada didekanya lalu berdiri disitu tanpa aba aba lagi ia menjambak rambut kedua laki laki itu,

Alhasil kedua nya meringis kesakitan,,sedangkan dira ia berjalan dan berhenti di tengah tengah kedua laki laki itu,dan menjewer salah satu telinga mereka.

Dan disini bayu dan bima sedang jatuh tertimpa tangga,masih dalam keadaan yang sama rambut yang di jambak oleh nesa dan telinga yang dijewer oleh dira.

Kedua laki laki itu menatap revin seperti meminta pertolongan,revin yang melihat kedua teman nya itu tertawa terbahak bahak dalam hati,hanya saja ia sedang tau bagaimana situasinya.

Bisa bisa ia juga yang kena amukan dua gadis itu,,revin sudah menghabiskan satu mangkok bakso nya yang ia makan sambil menonton temannya yang sedang beradu keganasan dengan dua singa.

Dan tiba tiba satu nama yang muncul dipikiran revin 'selvira?' dimana dia,kenapa revin belum melihatnya dari tadi.

Seketika revin ingat jika kedua gadis yang sedang ber adu keganasan dengan kedua temannya itu adalah sahabatnya vira.

Revin mulai bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah mereka.

"Hmm lo temannya vira kan?"tanya revin,membuat kedua gadis itu menghentikan aksinya,sedangakan bima dan bayu memegangi rambutnya yang rontok,dan telinganya yang memerah.

"Vira nya ga ma-

"Iya dia ga masuk!"ucap nessa dan dita bersamaan,tanpa menunggu revin menyelesaikn ucapannya.

"Hah kena-

"Sakit!"ucap mereka lagi lalu pergi menuju kelasnya.

Publish:15.8.2019
P.24.9.2019

MY HUSBAND IS BAD BOY(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang