32|| Sepasang gundukan tanah.

6.2K 191 17
                                    

Typo bertebaran.

°°°°

"Vin"

"Revin!" Panggil vira namun tidak ada sahutan dari orang yang dipanggil.

Vira semakin bingung saat revin menghentikan langkahnya di depan sebuah gundukan tanah. Ia dan revin berdiri di antara dua gundukan tanah tersebut.

Saat revin berjongkok vira pun begitu. Dan sekarang ia tau mengapa revin berhenti,kerena ia telah menemukan makam yang dimaksud revin.

Kening vira berkerut saat revin menatap kedua makam yang salah satunya berada di depan mereka dan yang satu nya berada di belakang mereka. Seolah makam itu memang sengaja diletakkan berdua dengan makan yang satunya.

"Hay!" Vira menoleh ke arah revin. Tidak tidak kata tersebut tidak ditunjukkan kepada nya melainkan kepada orang yang berada di dalam makan tersebut.

"Gue masih inget ultah lo,kalian serasi banget ultah aja barengan gini. Tapi kalo gini sih gue ga repot-repot lagi buat mikiran hadiah lo sama dia. Kerena ultahnya barengan jadi hadiah buat kalian juga barengan."ucap revin sambil terkekeh. Namun vira melihat dengan jelas kalau mata revin kini tengah berkaca-kaca.

"Vin" vira menyentuh bahu revin. Revin menoleh sebentar sambil tersenyum setelahnya ia berbalik dan menatap makam tersebut. Yang awalnya di belakanginya.

"Lo tau ga vir?" Vira hanya menggeleng.

"Makan mereka memang sengaja di pasangin" mulut vira terbuka lebar. dugaan nya ternyata benar.

"Dan terlebih lagi mereka sepasang kekasih" dan kini mata Vira ikut melotot.

"Kenapa bisa gini?"tanya vira berhati-hati.

"Ceritanya panjang" lirih revin.

"Ok fine, kalo emang ga bisa cerita sekarang. Tapi lain kali cerita sama gue" revin menatap Vira lalu tersenyum tulus.

"Biar gue mati penasaran" sambung Vira. Huh merusak suasana aja, revin menatapnya datar lalu kembali tersenyum sambil mengacak-acak rambut vira.

"Bisa ga, ga ngerusak suasana"ucap revin. Vira berhenti tertawa

"Gue ga pengin aja lo terlalu kalut sama keadaan masa lalu."

"Gue akan cerita disaat waktu yang tepat"ucap revin.

"Yaudah kita balik, udah mendung"ucap revin.

"Kalo lo masih mau disini gapapa. Gue duluan ya"ucap vira yang mengerti bahwa revin masih ingin di situ.

Sudah hampir lima menit revin berada di antara dua makam tersebut. Ia memutuskan untuk pergi dari situ. Kerena jua ga tega sama vira yang sendirian menunggunya di mobil.

Namun saat ia berdiri ia dikagetkan dengan seorang sosok laki-laki yang juga kaget seperti revin. Tak lama revin mengepalkan tangannya.

"Mau apa lo?"sinis revin.

"Gue rasa lo tau jawabannya"ucap andra.

"Setelah semuanya masih berani lo nyapa dia?"revin tertawa renyah

"Sebelum dia kenal lo dia lebih dulu kenal gue. Jadi gue harap lo ga usah larang-larang gue"sinis andra.

MY HUSBAND IS BAD BOY(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang