34|| Benci masalalu

3.6K 135 4
                                    

Typo bertebaran.

°°°°

Vira meringis saat melihat darah segar keluar dari siku kaki gadis tersebut.

"Gimana udah mendingan?"tanya vira saat ia memberikan betadine dan hansaplast pada luka tersebut.

Gadis itu tersenyum walau ia sedang ketakutan,vira melihat itu dari sorot matanya dan tubuhnya yang masih gemetar.

"Gapapa kok. Gue cuma syok aja"ujar azzia.

"Lo cewek yang itu kan sama revin"tanya vira hati-hati. Dan azzia mengangguk.

"Gue yakin lo pasti datang"ujarnya. Membuat vira terkejut. Jadi dia yang mengirimi pesan kepada yara.

"Panggil aja zia" zia mengulurkan tangannya. Vira menyambutnya.

"Vira"

"Udah tau!"

"Gue harap lo ga ngejauhin gue kerena revin yang sangat benci sama gue" lirih azzia.

"Kenapa?"

"Masa lalu gue vir. Semuanya karena masa lalu. Kalau boleh gue mau muter masa lalu gue biar gue bisa perbaiki semua kesalahan gue" curhat azzia. Vira tidak tau harus apa, ia hanya mendengarkan dan bertanya seadanya.

"Gue ga tau harus cerita sama siapa lagi. Yang jelas gue ga punya teman!"

"Ha? Kenapa?"

Azzia tersenyum kecut"susah buat cari orang yang setia vir. Keajaiban dunia ga ada yang tau!"

"Masalah lo sama revin?" Ia sangat penasaran kenapa revin begitu membenci gadis ini. Apakah dia mantan pacarnya. Ah mengingat itu membuat vira mengingat revin dulu seorang playboy

"Kalau lo pikir gue mantan pacarnya maka salaj besar"dan azzia seakan bisa membaca pikiran vira.

"Gue ga tau harus cerita dari mana vir! Yang jelas gue takut. Gue dihantui rasa bersalah gue" zia bahkan terlihat menitikkan air matanya. Vira yang iba pun memegang pundak zia menyalurkan semangat untuk nya.

"Lo cantik bukan secara fisik doang vir. Dalam hati lo juga cantik. Lo baik,lembut. Gue ga nyangka revin bisa dapetin cewek sesempurna lo vir. Andai aja bisa jadi seperti lo" azzia menatap vira. Lalu ia kembali menunduk.

"Lo ga perlu jadi orang lain zia. Cukup jadi diri lo sendiri!"

"Tapi jati diri gue bukan orang baik!" Suara gadis itu seakan membentak lalu melemah pada saat akhir kalimat. Vira gadis itu sedang sedih namun bercampur kesal dan kecewa.

"Kalo emang gitu. Berusaha jadi yang terbaik zia!"

"Tentang masa lalu. Sudah memang seharusnya masa lalu lo harus lo sesali. Kerena terkadang ada beberapa orang yang mempunyai masa lalu kurang bagus. Tapi jangan lo jadikan semuanya itu sebagai beban ambil pelajarannya zia" entah sejak kapan vira yang judes menjadi gadis bijak seperti ini yang jelas ia tidak tega melihat wajah azzia yang terlihat frustasi.

"Coba lo cerita pelan-pelan. Gue akan coba dengar dan pahami semuanya" azzia menggeleng.

"Gue masih takut. Dan gue ga berhak menceritakan ini terlebih dahulu biar kan revin saja" ucap azzia.

MY HUSBAND IS BAD BOY(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang