Rose Scent Breeze ㅡ05🌹

1K 125 9
                                    

Sreett!

Resleting tas itu telah tertutup sempurna. Sehun telah selesai berkemas. Dirinya sudah siap akan berangkat ke Seoul. Sementara disisinya nampak Joohyun yang tengah terduduk diam. Seperti masih enggan melepas Sehun untuk pergi.

Joohyun tersentak ketika tangannya telah berada di genggaman milik Sehun. Kedua mata mereka saling beradu. Hingga air mata itu jatuh lagi.

Sehun segera membawa isterinya itu kedalam dekapannya. Berusaha mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Ayah! Ibu!"

Keduanya langsung melepaskan pelukan seraya melihat kearah pintu. Si bocah kecil sudah berdiri disana membawa mainan bentuk baling-baling. Kaki-kaki kecilnya bergerak mendekat.

Joohyun memaksakan tersenyum ketika Jinyoung sampai dihadapannya dengan tersenyum pula. Gigi-gigi kecil putihnya tampak mempermanis senyumannya.

"Ayo main!", ajak Jinyoung menarik tangan Joohyun.

Joohyun bergerak untuk duduk bersimpuh didepan Jinyoung, "Kita harus mengantar Ayah dulu ya?"

Bocah kecil itu lantas menengok kearah sang Ayah yang sudah berpakaian rapi dan tak jauh disampingnya tergeletak tas besar yang berisikan pakaian milik Sehun. Mata bulat lebarnya memandang kearah Sehun dan tas besar itu bergantian.
"Ayah mau pergi kemana? Jinyoung ikut, boleh?"

"Tidak, sayang. Jinyoung disini menjaga Ibu sementara Ayah pergi."

Jinyoung mengerjap lucu berusaha memahami kalimat yang baru saja lolos dari mulut sang Ayah.

"Ayo, kita harus pergi ke stasiun sekarang!", ajak Joohyun bangkit dari tempatnya lalu mengecek semua perlengkapan Sehun.

Tangan kekar Sehun mengangkat tubuh kecil Jinyoung, mencium lembut pipi gembil milik puteranya itu. Tersenyum sekilas saat bocah kecil itu menampilkan tawa gemasnya.

Jarak stasiun dari rumah tidak terlalu jauh jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Jinyoung dalam gendongan Sehun sementara tas milik Sehun dibawa oleh Joohyun. Sekalian mereka ingin menghabiskan waktu lebih lama sebelum akhirnya berpisah sementara.

"Jinyoung juga mau naik kereta!"

"Ya, nanti kita naik kereta sama-sama!"

"Benar, Ayah?", tanya bocah itu antusias dengan mata berbinar.

"Tentu!!", sahut Sehun menampilkan lengkungan pada kedua garis matanya. Sedikit-sedikit Ia melirik kearah Joohyun yang sedari tadi hanya bungkam tanpa berniat ikut mengobrol.

Stasiun sudah mulai terlihat. Jangan bayangkan stasiun disana seperti stasiun di kota-kota besar Korea Selatan! Tempat pemberhentian sementara kereta didesa itu nampak jauh lebih kecil dan tidak terlalu ramai.

Tiket sudah ada di tangan Sehun, sementara mereka tengah duduk untuk menunggu kedatangan kereta yang akan ditumpangi oleh Sehun. Si kecil Jinyoung begitu antusias menengok kesana kemari, memperhatikan kereta lain yang baru saja datang atau pergi. Bertanya ini itu pada Ibu dan Ayahnya. Benar-benar bocah yang aktif!

Kepala Sehun mengarah kearah selatan, tepat saat kereta dengan tujuan Seoul melintas dan berhenti sesaat. Sudah saatnya untuk pergi!
"Joohyunㅡah..."

Wanita itu nampak menggigit bibir bagian bawahnya, berusaha menahan agar tangisannya tidak pecah saat itu juga. Mengingat disisinya juga ada Jinyoung.

Tanpa mengucapkan lebih banyak kata lagi, Sehun menarik Joohyun kedalam pelukannya. Ia bisa merasakan tubuh isterinya bergetar disana.

Si kecil Jinyoung yang duduk ditengah-tengah mereka jadi turut terhimpit oleh keduanya. Bocah itu melihat Ibunya menangis.

장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang