Rose Scent Breeze ㅡ17🌹

928 126 7
                                    

3 months later...

Bocah kecil dengan seragam sekolah taman kanak-kanak tengah menjelajah pandang mencari sosok sang Ibu yang belum kunjung menjemput. Teman-temannya sebagian besar sudah dijemput orang tua masing-masing meski sedikit ada yang belum termasuk dirinya.

"Jinyoung, Ibumu belum menjemput ya?"

Bocah itu, Jinyoung menoleh dan mendapati teman sekelasnya berdiri disampingnya. Lee Nakyung.
"Belum."

"Kata Ibu guru kalau belum dijemput sebaiknya menunggu didalam saja. Bagaimana kalau kita main ayunan?", ajak gadis kecil bersurai bergelombang itu.

"Kau juga belum dijemput?"

Gadis itu menggeleng pelan kemudian tersenyum.

Kedua bocah manis itu kembali masuk ke halaman sekolah lantas bergerak kearah ayunan.

"Jinyoung, aku belum pernah melihat Ayahmu? Apa dia sibuk bekerja sama seperti Ayahku?", tanya Nakyung yang mulai menggerakkan tubuhnya kebelakang kedepan dan ayunan mulai bergerak.

Tak langsung menjawab, Jinyoung menatap sepatunya. Ibunya mengatakan bahwa ia tak boleh menyebut-nyebut tentang Ayahnya lagi.

"Jinyoung, kenapa diam saja?"

"Ibuku melarang untuk membicarakan soal Ayah.", tutur Jinyoung polos.

"Kenapa begitu?", heran Nakyung yang masih sibuk berayun sedang Jinyoung disampingnya tidak. Hanya duduk diatas ayunan.

Kedua bahu kecil Jinyoung terangkat. Anak itu juga tidak paham.

"Ah aku tau! Mungkin Ayah dan Ibumu sedang bertengkar. Tidak apa-apa, nanti juga berbaikan lagi!", hibur Nakyung.

Seperti ada secercah harapan bagi Jinyoung kecil untuk kembali berkumpul bersama sang Ayah. Kepalanya mengangguk lucu. Karena sudah merasa lebih baik jadi ia mulai menyusul Nakyung mengayunkan ayunan yang ia naiki.

Tak lama Ibu dari Nakyung muncul menjemput anak gadisnya. Sekolah sudah nampak sepi.

"Jinyoung, aku pulang dulu ya? Dadah!", seru Nakyung melambaikan tangan kearah Jinyoung kemudian berlari kearah Ibunya.

Kini hanya ada Jinyoung seorang diri. Sampai beberapa menit berlalu Ibunya belum juga menampakkan batang hidung. Karena bosan menunggu akhirnya bocah kecil itu mengambil langkah keluar dari halaman sekolah.

"Aku pulang sendiri saja!", sungutnya merasa sedikit kesal karena belum juga dijemput. Lagipula ingatannya juga sangat baik untuk tau arah jalan pulang.

Kaki-kaki kecilnya menyusuri jalanan di pedesaan. Banyak hal yang dijumpai anak itu. Kucing liar yang lewat, beberapa kendaraan yang berlalu, sekumpulan serangga yang tak sengaja ia jumpai ketika melewati sawah. Sepasang manik kecilnya kemudian terhenti di tengah jalan, yang dimana ada seekor anak anjing tengah memakan makanan bekas orang yang jatuh dan sepertinya anak anjing itu dalam bahaya karena diujung jalan nampak sebuah mobil pengangkut barang melaju mendekat.

"Hei awas!!", teriak Jinyoung pada anak anjing itu namun teriakannya tidak berefek apa-apa.

Tanpa pikir panjang Jinyoung berlari kearah anak anjing itu, mengangkat tubuhnya tapi, sebelum berhasil kembali ke pinggir jalan mobil itu semakin mendekat.

"AAAAA!!!!"

Bruk!

Tubuh itu tersungkur disisi tepi jalan. Seseorang muncul dan membawa Jinyoung kedalam gendongannya. Karena waktu teramat singkat untuk sekedar menyelamatkan diri, keduanya sudah jatuh ambruk dan hampir saja tertabrak.

장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang