Rose Scent Breeze ㅡ22🌹

956 123 9
                                    

Terpaksa Sehun bermalam di flat milik temannya itu lantaran flat yang dulu ia tempati telah dihuni orang lain. Sepanjang hari waktunya ia habiskan dengan memikirkan reaksi Joohyun tadi. Apa Joohyun marah karena ia menghilang dan tidak pulang? Ya, pasti karena itu!

"Hey, mau kemana kau?"

Sehun yang telah siap melangkahkan kakinya keluar itu menoleh kebelakang. Ia berpikir untuk menemui Seokjin saat ini juga.
"Aku ingin menemui Seokjin!"

"Ini sudah malam, besok saja! Udara jadi semakin dingin sekarang!", balas temannya itu seraya meletakkan 2 mug berisikan minuman hangat yang masih mengepul.

"Joohyun marah padaku! Aku harus segera bertemu Seokjin dan pulang!"

"Hmm, aku mengerti! Tapi, tidak sekarang! Kemarilah..."

Pada akhirnya langkahnya tertunda malam itu. Sehun harus sedikit lebih bisa bersabar. Ia terus meyakinkan diri bahwa tidak ada masalah lain selain Joohyun yang marah padanya karena tak pulang selama itu.

🌹🌹🌹

Joohyun menghela napas ketika bocah kecilnya itu merajuk. Duduk membelakanginya sambil melipat tangannya didepan dada. Dari kemarin Jinyoung terus menerus membahas Sehun yang semakin membuat Joohyun merasakan sesak di dadanya. Tidakkah bocah kecil itu bisa memahami bahwa Ayah yang ia sebut-sebut itu telah menyakiti hati Ibunya?

Joohyun tak ingin mendengar nama Sehun disebut-sebut lagi disini. Tapi, sepertinya Jinyoung yang masih kecil itu belum mengerti apa-apa.

"Aku selalu melihat teman-teman diantar atau dijemput dengan Ayah mereka, tapi aku tidak!", curahnya dengan menunjukkan mendung pada wajahnya.

Jika bisa Joohyun beritahu bagaimana rasa dari efek luka yang Sehun torehkan mungkin Jinyoung tak akan lagi mengatakan hal itu, tapi kembali lagi Jinyoung masih kecil, masih belum saatnya untuk mengerti hal-hal yang seperti itu. Yang anak itu inginkan adalah keluarga yang lengkap. Ada Ayah juga Ibu.

Apa Joohyun sudah bersikap egois?

"Ibu..."

Kedua bola mata Joohyun bergulir melihat kearah Jinyoung. Setetes air matanya jatuh tanpa seijinnya.

"Apa Ibu marah pada Ayah? Kata Bu guru kita tidak boleh terlalu lama marah pada seseorang..."

Pertanyaan itu dibiarkan tak terjawab begitu saja. Kini yang ada Joohyun yang bergerak memeluk Jinyoung.

"Ayah bilang akan pulang..."

Ibu sama sekali tidak mengerti apa maksud dari semua ini, nak!

"Semoga Ayah cepat pulang!", kata Jinyoung yang suaranya sedikit teredam lantaran tengah dipeluk oleh Joohyun.

Saat ini Joohyun tak ingin mengharapkan apapun. Ia sudah cukup disakiti oleh harapan yang berujung semu itu.

🌹🌹🌹

"Joohyun, kau itu beruntung sekali di dekati oleh pemilik pabrik yang cabangnya sudah banyak seperti Kim Junmyeon! Kudengar dia juga memiliki bisnis sampai keluar negeri? Benarkah itu? Wah kau akan menjadi nyonya besar!"

장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang