Rose Scent Breeze ㅡ01🌹

2K 196 7
                                    

"Maukah kau menikah denganku?"

Sebuah pertanyaan yang berhasil membuat Joohyun terpaku. Tangannya tengah digenggam erat oleh kekasihnya, Sehun.

Memang hanya 4 buah kata, tapi mengatakan hal itu tidak semudah yang dibayangkan. Sehun harus berlatih berulang kali agar semuanya berjalan lancar. Mengajak seseorang menikah berbeda jauh dengan mengajak seseorang untuk pergi berkencan. Ini tentang seseorang yang akan hidup bersamamu dalam keadaan suka ataupun duka.
Segenap hati Sehun sudah sangat yakin bahwa gadis yang tengah terdiam dihadapannya saat ini adalah gadis yang memang ditakdirkan untuknya.

Gadis bermarga Bae itu masih enggan untuk membuka suara. Sepertinya hal ini cukup mengejutkan. Ia sampai tidak tahu apa yang harus ia katakan.

"Sayang, maukah kau menikah denganku?", ulang Sehun.

"Sehunㅡah..."

Senyum dari wajah tampan Sehun terlihat. Jelas sekali ia mengharap lebih pada Joohyun. Ia menginginkan kata 'ya, aku mau' keluar dari mulut Joohyun.

Joohyun mencintai Sehun, sangat. Begitu juga dengan Sehun. Keduanya telah melewati semuanya dalam kurun waktu yang bisa dibilang cukup lama. 5 tahun, selama itu usia hubungan mereka.

"Kau mau kan?", tanya Sehun lagi.

Netra Joohyun memandang baik-baik wajah Sehun. Disana ia bisa melihat betapa berharapnya Sehun akan jawaban miliknya. Sehun jadi terlihat menggemaskan. Senyum tipis tampak pada wajah cantiknya kemudian.

Mulut Joohyun yang tak kunjung mengeluarkan jawaban untuk pertanyaannya membuat Sehun gemas sendiri. Tempo detak jantungnya sudah tidak bisa dikondisikan lagi.

Hingga sebuah anggukan dan kata, "Ya, Sehunㅡah. Aku mau." mengakhiri rasa penasarannya. Sehun bahagia, teramat bahagia.

Tangan Sehun terulur meraih tubuh Joohyun, memeluknya begitu erat kemudian. Tidak ada yang bisa menandingi rasa bahagia yang seperti ini! Sehun seperti menjadi orang yang paling bahagia dimuka bumi ini.

"Sehunㅡah, aku tidak bisa bernafas!"

Pelukan Sehun terlalu erat hingga membuat Irene merasa sesak. Setelah melepaskan pelukan, sebagai gantinya Sehun mengecup kening Joohyun lembut.

Desiran angin pada musim panas ini menjadi background kebahagiaan mereka. Duduk berdua di pinggiran taman bermandikan cahaya rembulan. Akhirnya mereka akan saling memiliki 1 sama lain seutuhnya.
Tangan Sehun tergerak memetik 1 tangkai bunga mawar merah yang sengaja ditanam di pinggiran taman, memastikan tidak ada duri yang terselip dibatangnya lalu dengan perlahan Ia selipkan bunga itu ditelinga kanan Joohyun.

Pipi Joohyun memerah. Nyatanya kurun waktu 5 tahun dalam berhubungan tidak selalu membuat Joohyun merasa terbiasa dengan tindakan manis yang Sehun berikan secara spontan padanya. Joohyun tetap dengan pipi merahnya ketika Sehun melakukan hal itu.

Sepasang mata Sehun memandang Joohyun lekat-lekat. Tidak bisa digambarkan dengan apapun bagaimana Ia mencintai gadis didepannya ini. Sebelah tangannya terangkat bebas menjamah wajah menawan Joohyun, perlahan namun pasti Sehun bergerak maju mendekatkan wajahnya. Hingga adegan yang dapat ditebak dengan mudah pun terjadi.

Joohyun terdiam dengan mata tertutup manakala bibir Sehun menyentuh bibirnya. Sehun melakukannya dengan lembut, Joohyun tidak mau berbohong jika Ia menyukainya.

"Saranghae..."

"Nado."

🌹🌹🌹

"Aku menerima Bae Joohyun sebagai seorang isteri. Menerima kelebihan serta kekurangannyaㅡ"

Genggaman Joohyun pada buket bunga yang tengah Ia bawa kini menguat. Matanya terpejam serta kepalanya menunduk. Saking terharunya, telinganya sampai tidak mendengar janji yang Sehun ucapkan didepan seorang pendeta. Joohyun gugup setengah mati.

장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang