"Aku positif..."
Penuturan dari Joohyun itu telak membuat Sehun seperti kehilangan kata-kata. Matanya menatap lurus kearah benda kecil yang kini berada ditelapak tangannya. Sebuah testpack lengkap dengan 2 strip merahnya.
Joohyun hamil.Di usia pernikahan mereka yang terbilang masih baru, Joohyun tidak pernah mengira bahwa Tuhan akan memberikan pada mereka kepercayaan sebesar dan secepat ini. Segumpal darah hidup yang kelak akan menjadi bayinya kini tumbuh dalam perutnya.
Tanpa mengatakan apapun, Sehun langsung menarik Joohyun kedalam pelukannya. Ia sangat bersyukur atas apa yang telah Tuhan titipkan pada mereka kini. Sehun bahagia, ia sebentar lagi akan jadi ayah.
Tidak jauh beda dengan Sehun, Joohyun pun merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Ia melingkarkan kedua lengannya pada tubuh Sehun.
"Terima kasih, terima kasih, Joohyunㅡah...", ucap Sehun mengecup pucuk kepala Joohyun.
Joohyun tersenyum, ia membenamkan wajahnya pada dada bidang Sehun.
🌹🌹🌹
Adanya si jabang bayi membuat Sehun begitu semangat melakukan pekerjaanya. Itu semata-mata agar kelak calon anaknya bisa hidup layak. Selama dalam masa kehamilan, Joohyun jarang sekali meminta hal yang aneh-aneh. Ngidamnya hanya seputar makanan yang cukup mudah didapatkan. Joohyun juga tidak mengalami mual atau apa, bahkan Ia masih bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Sepertinya calon bayinya adalah anak yang pintar dan tidak merepotkan Ibunya.
"Apa kau lelah?"
Joohyun tersenyum manis, Ia menggeleng. Sementara perutnya yang sudah mulai kelihatan membuncit tengah dielus perlahan oleh Sehun.
"Sedang apa dia didalam, huh?", tanya Sehun lagi. Kini telinga kanannya sudah menempel pada perut Joohyun.
Sekilas Joohyun tertawa kecil, "Apa yang kau dengar? Ceritakan padaku!"
Alis Sehun saling bertautan, telinganya berusaha menangkap suara samar yang terdengar dari dalam perut Joohyun.
"Aku mendengarㅡ Ah, hei apa kau sedang lapar? Apa isteriku lapar? Hahaha..."Joohyun meringis. Ia memang tengah lapar.
"Baiklah, apa yang ingin kau makan? Beritahu aku!"
Sambil menatap langit-langit kamarnya, Joohyun tengah berpikir. Akhir-akhir ini Ia sangat ingin makan samyang dan kimchi.
"Aku ingin memakan samyang, Sehunㅡah!"Raut wajah Sehun menunjukkan bahwa Ia keberatan dengan permintaan Joohyun. Samyang terlalu pedas dan kuat untuk wanita hamil seperti Joohyun. Bisa-bisa setelah makan makanan itu, Joohyun pasti akan mengeluh sakit perut!
"Tidak, sayang! Kumohon jangan makanan itu! Yang lainnya saja, ne?"Joohyun melipat bibirnya, memasang tampang memohon, "Tapi, aku ingin itu..."
"Nanti perutmu bisa sakit! Aku tidak ingin melihatmu sakit, sayang...", tutur Sehun mencoba memberi pengertian pada isterinya itu.
"Ya sudah, lalu apa gunanya kau bertanya tadi?", sahut Joohyun yang sama sekali tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya.
Sehun menghela nafas. Ia harus lebih bisa bersabar, karena orang-orang mengatakan jika hormon seorang wanita hamil itu bisa naik bisa turun. Sebisa mungkin Sehun berusaha untuk memahami Joohyun. Tugasnya hanya itu, tidak sulit. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi Joohyun yang harus membawa calon anaknya itu selama 9 bulan lebih dengan emosi yang naik-turun, belum lagi nanti jika sudah saatnya melahirkan. Bukan main-main, taruhannya adalah nyawa!
KAMU SEDANG MEMBACA
장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚)
Fanfiction[COMPLETED] "Aroma mawar menyebar bersama angin Napas sedih yang tersebar di udara Aku tidak bisa memelukmu Dirimu yang menghilang dariku, aku tidak bisa memelukmu lagi..." Seseorang yang selama ini berarti dihidupmu tiba-tiba saja menghilang, baga...