Ini sesuatu yang aneh!
Sudah beberapa hari berlalu sejak dirinya bertemu dengan wanita asing yang tiba-tiba memeluknya di minimarket waktu itu dan hingga detik ini Sehun belum bisa melupakannya begitu saja. Bahkan detail wajahnya Sehun masih dapat mengingatnya dengan baik.
Dadanya tiba-tiba terasa sesak dan berat. Mengingat bagaimana airmata itu jatuh diiringi suara isak yang seolah mampu ditangkap dengan baik oleh hatinya. Ia merasa sedih.
Berjalan seorang diri, Sehun membawa dirinya untuk keluar dari gedung apartemen. Entah kenapa lama kelamaan ia merasa tidak betah bertahan didalam sana. Subin sedang pergi bekerja jadi ia dapat leluasa keluar.
Jalanan didepan gedung apartemen tempatnya tinggal tidak terlalu ramai pagi ini. Hanya ada barang satu atau dua kendaraan yang lewat. Sehun mengarahkan kepalanya ke kanan kemudian ke kiri, memutuskan akan kemana tungkainya melangkah. Tidak, ia tidak berpikir untuk kabur. Ia juga belum paham mengapa ia bisa tidak mengingat apapun, jadi berjalan-jalan sebentar mungkin akan bisa sedikit membunuh rasa jenuhnya.
Sampailah ia di sebuah taman bermain yang hari ini nampak sepi anak-anak. Jarak taman bermain itu cukup jauh dari apartemen dan Sehun menempuhnya hanya dengan berjalan kaki. Ia memilih salah satu tempat duduk yang terbuat dari semen yang ada di dalam taman bermain itu. Obsidiannya menatap dua orang bocah yang tengah asyik bermain perosotan.
Anak itu, anak yang tiba-tiba muncul dalam mimpinya kembali membuatnya teringat. Dalam diamnya Sehun terus mencerna arti mimpi yang sudah cukup lama itu. Ia mengusap wajahnya kasar.
🌹🌹🌹
Dengan riang gembira Jinyoung mengayunkan kaki-kaki kecilnya kearah taman bermain. Ditemani Joohyun, bocah itu terlihat cukup bersemangat. Tak butuh waktu lama keduanya telah sampai di tempat itu.
Begitu gandengan tangannya terlepas, Jinyoung langsung berlari menuju perosotan. Setibanya diatas ia menemukan seorang anak yang juga bermain, hendak meluncur kebawah.
"Jinyoungㅡie, Ibu membeli minum dulu sebentar ya? Disana! Jangan pergi kemanapun!"
Jinyoung mengangguk kecil membiarkan dirinya ditinggal sebentar oleh Joohyun yang sudah berjalan cepat kearah minimarket di seberang jalan.
Sudah sebanyak 3 kali Jinyoung naik kemudian meluncur turun lantas anak itu merasa bosan dan ingin mencari permainan yang lain. Telunjuk kecilnya mengetuk dagunya berulang kali. Ada ayunan, ada jungkat-jungkit, dan beberapa permainan yang lainnya tapi, Jinyoung merasa tidak tertarik.
Sudah 10 menit yang lalu sejak kepergian Joohyun untuk membeli minum. Sepasang mata kecil Jinyoung bergulir menebar pandangan ke seluruh penjuru taman dan ia melihat seorang pria dewasa tengah duduk seorang diri didekat pohon. Dalam posisinya bocah kecil itu terus memperhatikan pria itu. Kaki-kaki mungilnya mulai bergerak mendekat.
🌹🌹🌹
Sebuah usapan lembut menghampiri pipi kiri Sehun. Sontak ia mendongak mendapati seorang bocah laki-laki berdiri dihadapannya. Kedua pasang mata itu bertubrukan dan saling tatap untuk beberapa menit.
"Ayah..."
Sehun terdiam mendengar bocah itu bersuara.
Bocah itu, Jinyoung melebarkan senyumnya, "Benar! Ayah!"
Detik selanjutnya Sehun dibuat terkejut karena bocah kecil itu tiba-tiba menubruk tubuhnya, merangsek memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚)
Fanfic[COMPLETED] "Aroma mawar menyebar bersama angin Napas sedih yang tersebar di udara Aku tidak bisa memelukmu Dirimu yang menghilang dariku, aku tidak bisa memelukmu lagi..." Seseorang yang selama ini berarti dihidupmu tiba-tiba saja menghilang, baga...