Rose Scent Breeze ㅡ24🌹

919 116 9
                                    

Dekapan wanita itu sungguh erat hingga memancing Sehun agak kuat melepaskan diri, mencipta jarak antara keduanya. Kedua tangannya sedikit mencengkeram lengan wanita itu, ditatapnya wajah sembab itu. Alis Sehun terangkat sebelah, siapa wanita ini?

"Sehunㅡ"

"Maaf Nona, anda siapa?", potong Seokjin kemudian.

Subin mengalihkan pandangannya kearah pria disamping Sehun.

"Anda kenal Sehun?", tanya Seokjin lagi, matanya sedikit memicing.

Pertanyaan Seokjin belum terjawab. Subin kembali menjatuhkan fokus pada Sehun yang menatapnya tanpa ekspresi.

"Kau siapa?", tanya Sehun menjebak Subin dalam tatapan intensnya.

Yang sialnya semakin membuat Subin jatuh. Disaat seperti ini wanita itu masih saja jatuh kedalam pesona pria itu. Sehun yang tengah serius seperti itu adalah perpaduan yang sempurna.

"Hey, Nona!", panggil Seokjin.

Subin tersentak spontan melihat kearah Seokjin namun, hanya sebentar. Kini kedua maniknya sudah terpaku pada figur Sehun didepannya.
"Sehun, ini aku! Kau tidak ingat?"

Seokjin masih menggulirkan bola matanya ke Sehun dan Subin bergantian. Mencoba mencerna apa yang telah ia saksikan sekarang. Sehun juga dirinya tak mengenal wanita itu tapi, wanita itu mengenal Sehun. Bahkan ada airmata yang muncul dari pelupuk wanita itu yang sepertinya memang ada sesuatu yang telah terjadi yang tidak ia ketahui.

Kepala Sehun menggeleng pelan disusul lepasnya cengkeraman tangannya pada kedua lengan Subin.
"Maaf, kau siapa?"

Subin meneguk salivanya susah payah. Apa yang membuat Sehunnya jadi begini?

"Nona, sepertinya kita perlu bicara!", vokal Seokjin memotong interaksi antara mereka berdua. Ia mencium sesuatu yang aneh disini.

🌹🌹🌹

"Ibu! Ibu! Ibu!"

Teriakan yang bersumber dari teras itu memaksa Joohyun anjak dari tempat tidur lalu setengah berlari untuk melihat puteranya yang baru saja berseru itu.

"Astaga, Jinyoung sayang ada apa?", tanya Joohyun begitu sudah berada tepat dibelakang puteranya.

Bocah kecil itu menunjuk sebuah kotak yang tergeletak didepannya. Kotak ukuran sedang yang dibungkus kertas berwarna cokelat.

Alis Joohyun saling bertautan, keningnya juga mengkerut. Perasaan dirinya tidak pernah mendapatkan paket sebelumnya, apa salah alamat?

"Ini apa, Ibu! Jangan-jangan isinya hadiah?", ucap Jinyoung diiringi senyum cerahnya.

Joohyun mendekati benda itu. Mencoba mencari-cari identitas sang pengirim, mungkin saja ada. Namun, nihil. Saat diangkat ternyata agak berat.

"Bu, ayo buka, Bu!", seru Jinyoung antusias seraya bertepuk tangan.

"Sebentar sayang, kita belum bisa melakukan hal itu."

Tepukan tangan bocah itu terhenti, "Loh kenapa? Kotak ini milik kita kan?"

Joohyun tersenyum, "Belum tentu, sayang. Bisa jadi salah alamat. Kenapa? Karena Ibu tidak merasa membeli atau memesan sesuatu, jadi mana mungkin kita dapat paket. Apalagi ini tidak ada nama pengirimnya. Mungkin milik tetangga."

장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang