E P I L O G U E

2.2K 161 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Krek!

Buku gambar yang masih baru itu harus rusak sampulnya karena ulah seseorang. Jinyoung yang tengah merapikan cat air yang berceceran di lantai itu pun buru-buru melangkah untuk menyelamatkan buku gambar ukuran A4 miliknya yang baru kemarin dibelikan oleh sang Ayah.

Wajahnya tertekuk melihat sampul buku gambar ditangannya yang nyaris putus itu. Ia mulai menyesal dengan keputusannya untuk ingin memiliki adik. Bayi berusia sembilan bulan itu menurutnya nakal. Tidak bisakah adiknya itu kembali kedalam perut Ibunya saja??

"Jangan sobek buku punya Kakak, Wonyoung!!"

Bayi itu hanya menatap sosok Kakaknya dengan menghisap jari tangannya.

Jinyoung mendengkus. Dibawanya buku gambar itu lantas meletakkan di tempat yang tinggi, setidaknya supaya adik bayinya itu tidak bisa menjangkaunya.
"Ah sampulnya jadi rusak begini kan!", gerutunya.

Bayi itu merangkak mendekati alat-alat gambar Jinyoung yang lain. Sebelum tangan gembulnya berhasil meraih crayon milik kakaknya, benda warna-warni itu telah berpindah tempat.

Jinyoung menatap adiknya dengan galak, "Tidak boleh!"

Ceklek.

"Sayang, waktunya mandi!!", vokal Joohyun mengudara begitu masuk kedalam kamar Jinyoung. Wanita itu bergerak kearah bayi mungil yang sore itu memang belum mandi.

"Ibu, lihat yang Wonyoung lakukan!", adu Jinyoung yang kembali mengambil buku gambarnya kemudian ditunjukkan pada Joohyun.

Joohyun tersenyum, "Ah maafkan, Wonyoung ya sayang. Wonyoung belum mengerti...", responnya mengusap lembut rambut Jinyoung.

"Wonyoung nakal, Jinyoung jadi sebal!", keluh Jinyoung mengerucutkan bibirnya.

Joohyun masih mengusap Jinyoung dengan sayang, berusaha untuk memberikan pengertian bahwa Wonyoung masih terlalu kecil dan belum mengerti apa yang sebetulnya bayi itu lakukan. Harusnya Jinyoung sebagai kakak mau mengerti.

"Nanti biar Ibu betulkan sampulnya menggunakan selotip ya? Sekarang Jinyoung bereskan kamar Jinyoung dulu setelah Ibu selesai memandikan Wonyoung, barulah Jinyoung pergi mandi. Oke?"

Dengan wajah yang masih cemberut akhirnya Jinyoung mau menurut. Ia lanjutkan kegiatan beres-beres yang tadinya sempat tertunda karena ulah sang adik perempuannya.

Ketika tubuh bayi itu berhasil diangkat oleh Joohyun, suara tangisnya menguar. Rupanya ia masih mau main.
"Mainnya dilanjutkan nanti ya, sayang? Sekarang waktunya mandi..."

Wonyoung memberontak ingin turun. Namun, cepat-cepat Joohyun membawanya keluar.

"Dasar Wonyoung itu memang nakal!", gumam Jinyoung.

🎉 Kamu telah selesai membaca 장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) 🎉
장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang