Joohyun menyusuri jalan raya menuju area industri kota Seoul. Kemarin malam dengan bermodalkan google maps, dirinya dan Seungwan dapat mengetahui dimana letak pabrik tempat Sehun bekerja. Sebuah pabrik kertas.
Sekali lagi Joohyun mengecek alamat yang kemarin Ia tulis sendiri di selembar kertas. Hari ini Ia pergi seorang diri, Jinyoung tengah menemani Seungwan menyelesaikan sedikit pekerjaan rumah. Anak itu semenjak tau jika Seungwan pandai menggambar, kegiatannya hanya melihat dan menunggu Seungwan mengedit beberapa gambar sepanjang waktu. Apalagi jika yang tengah dikerjakan Seungwan adalah membuat atau mengedit karakter kartun, Jinyoung rasanya sudah asyik dengan dunianya sendiri. Dasar anak-anak!
Kaki Joohyun melangkah mendekat kearah pos satpam yang terletak disisi pintu gerbang kecil. Ia akan mulai mencari tahu disana.
"Permisi..."
Butuh 3 kali Joohyun mengucapkan kata itu hingga seorang pria bertubuh tegap melihatnya dari celah pintu. Kemudian membukanya sedikit.
"Ya. Ada yang bisa saya bantu?""Eeeㅡ saya mencari seseorang!"
Pintu itu terbuka lebih lebar, pria itu muncul dengan wajah penuh tanya. Merasa tidak paham dengan maksud kedatangan Joohyun ketempat itu.
"Maaf?""Saya mencari suami saya. Dia bekerja disini. Namanya Oh Sehun. Dia karyawan hasil mutasi. Diaㅡ"
"Tunggu, Nyonya! Saya tidak mengerti apa yang Anda maksudkan! Saya baru beberapa bulan bekerja disini. Terlalu banyak karyawan yang bekerja disini, saya tidak mungkin mengetahui nama mereka satu persatu..."
Joohyun nampak bingung, setengah tertunduk Ia kembali melanjutkan perkataannya, "Saya kehilangan kontak dengannya selama 2 tahun. Saya pikir dengan langsung datang kemari dapat dengan mudah mempertemukan saya dengannya..."
Curahan hati Joohyun sedikit banyak membuat pria yang berprofesi sebagai satpam pabrik itu terenyuh. Tapi, mau bagaimana lagi Ia juga bisa dikatakan baru di tempat itu.
"Maafkan saya, Nyonya! Bukankah akan lebih mudah jika Anda menghubungi teman-temannya dan mencari tahu lewat mereka?", sarannya.Kepala Joohyun mendongak. Mengapa Ia tidak berpikiran sampai kesana?
"Pak, aku minta ijin untuk keluar. Ini suratnya!"
Kehadiran seseorang menginterupsi keduanya. Seorang pria datang dengan membawa selembar kertas yang diduga adalah surat ijin untuk keluar dari pabrik saat jam kerja. Joohyun menoleh, alisnya menyatu merasa tidak asing dengan wajah pria itu.
"Bae Joohyun?", ucap si pria setelah menatap Joohyun agak lama.
Joohyun membulatkan matanya. Itu adalah tetangga desanya, mereka sempat merasakan jadi teman saat sekolah menengah pertama. Kim Seokjin.
"Seokjin!"
Setelah mendapatkan tanda tangan dari bagian satpam dan diijinkan keluar, pria bernama Seokjin itu menghampiri Joohyun. Satpam sebelumnya sudah kembali ke pekerjaannya.
"Hei, sedang apa? Astaga!""Seokjin akuㅡ"
"Ah bicara disana saja!"
Pria Kim itu mengajak Joohyun duduk disebuah bangku yang letaknya belum terlalu jauh dari pintu gerbang. Akhirnya mereka terduduk disana. Rencananya Seokjin ingin mengurus beberapa hal di bank, tapi begitu tahu jika temannya tiba-tiba muncul diluar gerbang pabrik Ia menjadi heran.
"Aku mencari Sehun!"
Seokjin menyatukan alisnya, kata-kata Joohyun seperti terasa aneh bagi telinganya.
"Mencari bagaimana maksudmu?""Aku mencarinya! Dia sudah tidak pulang selama 2 tahun!", sahut Joohyun sedikit emosi.
Ya, Sehun dan Seokjin dikirim ke Seoul bersama-sama dengan beberapa rekan yang lain. Seokjin sendiri sudah berkeluarga. Istri dan anaknya berada didesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚)
Fanfic[COMPLETED] "Aroma mawar menyebar bersama angin Napas sedih yang tersebar di udara Aku tidak bisa memelukmu Dirimu yang menghilang dariku, aku tidak bisa memelukmu lagi..." Seseorang yang selama ini berarti dihidupmu tiba-tiba saja menghilang, baga...