Rose Scent Breeze ㅡ13🌹

869 126 6
                                    

Untuk kesekian kalinya Joohyun meneruskan usaha pencariannya terhadap suaminya, Sehun. Meski kecil petunjuk yang Ia miliki saat ini. Menyusuri jalan demi jalan barangkali keajaiban mempertemukannya dengan Sehun. Sungguh hatinya berharap begitu besar setiap harinya. Dalam setiap langkahnya tak henti-hentinya hati dan mulutnya merapalkan do'a serta permohonan pada Tuhan agar dipertemukan dengan Sehun kembali.

Permintaannya sungguh tidak muluk-muluk, hanya ingin bertemu dengan Sehun. Itu saja sudah lebih dari cukup.

Siang ini matahari sungguh tidak main-main memancarkan sinarnya. Peluh sudah membasahi kening juga leher Joohyun yang kala itu tengah berjalan menuju apartemen Seungwan. Joohyun memutuskan untuk berisitirahat sejenak disebuah minimarket yang tak sengaja Ia lihat ketika lewat. Mengambil sebotol air mineral dingin dan tak langsung keluar karena suhu didalam minimarket mulai membuatnya nyaman. Rasa lelahnya perlahan berkurang karena hawa dingin menerpa kulitnya.

Sementara itu...

"Aku tunggu di mobil saja!"

Wanita yang baru keluar dari mobil nampak menundukkan kepalanya menatap kearah pria yang enggan untuk diajak masuk kedalam minimarket, "Wae? Ayo ikut aku masuk..."

Pria itu, Sehun menatap malas kearah si wanita yang tak lain adalah Subin. Siang ini Subin baru menyelesaikan sebuah sesi pemotretan yang kebetulan saat itu Ia memaksa Sehun agar turut menemaninya dan sekarang ketika dalam perjalanan pulang, wanita itu baru teringat bahwa ada sebagian bahan-bahan didapur telah habis dan belum sempat membeli di supermarket seperti biasanya.

"Sehunㅡah...", rengek Subin manja.

Sehun meloloskan nafas beratnya, dengan malas-malasan tangannya terulur membuka pintu mobil disisinya dan itu tak pelak membuat Subin tersenyum lebar.

Lalu mereka berdua masuk kedalam minimarket dengan Subin yang bergelayut manja di lengan panjang Sehun. Sehun hanya diam saja.

Pintu kaca itu terdorong oleh tangan Subin. Wanita itu masuk terlebih dahulu kemudian disusul Sehun selanjutnya. Didepannya ada 2 orang yang tengah mengantre untuk ditotal belanjaannya oleh kasir. Seorang pria yang berdiri berhadapan dengan kasir dan seorang wanita yang tengah setengah menunduk menatap lantai dengan sebotol air mineral dingin ditangannya yang berdiri dibelakang pria.

"Selamat datang...", ucap kasir yang melihat ada pembeli yang masuk. Sehun dan Subin.

Mendengar suara si kasir, Joohyun lantas mengangkat kepalanya mengarahkan kearah pintu masuk dan pemandangan didepannya sukses membuatnya terperangah. Kedua matanya membulat sempurna. Mulutnya terbuka.

"Dimana ya tempat minyak goreng?", gumam Subin seraya mengetuk-ngetuk telunjuknya pada dagu. Sementara tangannya yang lain masih menggamit lengan panjang Sehun.

"S-se... Sehun..."

Kedua orang dewasa itu kompak menoleh. Sehun yang merasa namanya disebutkan oleh seseorang menoleh kearah seorang wanita yang saat ini tengah mengantri didepan meja kasir.

Mata Subin memicing melihat kearah Joohyun. Maniknya bergerak keatas kebawah mengamati wanita asing dihadapannya itu.

"Sehun...", lirih Joohyun benar-benar tidak percaya bahwa Sehun ada di hadapannya.

Tuhan hari ini berbaik hati pada Joohyun. Kini sosok yang wanita itu cari berdiri didepannya. Air matanya berebutan untuk keluar. Kakinya perlahan bergerak mendekat pada Sehun yang masih diam saja menatapnya. Kemudian tanpa berlama-lama, Joohyun menghambur memeluk tubuh tinggi Sehun.

Subin melotot terkejut dengan perbuatan Joohyun. Ia merasa tidak terima ada wanita asing yang tiba-tiba memeluk prianya.

"Sehun hiks... Sehun... Hiks kau kemana saja? Hiks...", tangis Joohyun pecah. Wajahnya masih terbenam dalam dada bidang Sehun.

장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang