"Hati-hati, Tuan..."
Sehun menganggukkan kepalanya samar pada suster yang semalam telah mendengar asal-usul dan sedikit ceritanya. Pria itu siang ini telah memantapkan diri untuk kembali ke flat tempat ia tinggal.
Bangunan itu tidak banyak berubah ketika Sehun baru saja menapakkan kakinya disana. Hal itu membuat Sehun tak memikirkan hal-hal aneh.
Sama sekali tak menduga bahwa begitu banyak hal yang telah terjadi.
Langkah kakinya membawanya sampai ke lantai paling atas, tempat dimana ia tinggal. Sebelum berhasil mencapai pintu, pintu flat disampingnya terbuka.
"Se-Sehun?"
Mau tak mau Sehun terdistraksi oleh itu. Ia melihat teman seprofesinya berdiri dibelakang pintu dengan keadaan yang sepertinya baru bangun tidur.
"Hai...", sapanya seperti tak ada beban.Pria itu keluar dan mendekati Sehun, menilik wajah serta penampilan Sehun dengan jarak yang cukup dekat.
"Ya Tuhan, kau kemana saja?", hebohnya yang sedikit membuat Sehun berjengit kaget.Kalau hanya pergi dalam waktu yang singkat bukankah ekspresi yang temannya itu tunjukkan itu terlalu berlebihan?
"Kau tau, isterimu datang untuk mencarimu!"
Mata Sehun melebar, "Apa?"
"Seokjin bercerita kepadaku. Dia melihat isterimu ada didepan pabrik."
"Kenapa aku tidak tau? Memangnya sudah berapa lama aku pergi? Aku benar-benar bingung dengan ini semua!", sahut Sehun frustasi.
"Apa yang terjadi? Kau pergi dan menghilang begitu saja selamaㅡ 2 tahun kurang lebih."
"APA? 2 TAHUN??"
Astaga, selama itu? Lalu mengapa dia tak bisa mengingat apapun?
Kepalanya kembali terserang rasa sakit.
"Hey, kau kenapa? Ayo masuk dulu. Kita bicara didalam...", ajak pria itu dengan memapah Sehun masuk kedalam flatnya.
Sementara Sehun wajahnya terlihat pucat dan keringat dingin mulai bermunculan di pelipis dan dahinya.
Pantas saja Joohyun sampai repot-repot menyusulnya kalau nyatanya selama itu ia menghilang. Astaga bagaimana bisa jadi seperti ini?
"Terakhir yang kuingat adalah saat aku berangkat kerja malam itu. Ada sebuah mobil yang melaju cepat kearahku saat aku hendak menyeberang dan setelah itu...", cerita Sehun menggantung.
Sementara pria yang menjadi temannya itu masih mendengarkannya tanpa berucap apa-apa.
"...aku tidak mengingat apapun lagi. Hingga semalam aku tiba-tiba terbangun di rumah sakit. Suster mengatakan jika aku tak sadarkan diri karena kepalaku terkena tendangan bola dari seorang anak. Bukankah itu terasa aneh?"
"Benar. Itu terasa sangat janggal. Yang pasti saat itu kau kecelakaan kan? Mungkin saja setelah itu ada sesuatu yang terjadi yang mungkin tidak kau ketahui. Sepertinya kau harus menemui Seokjin segera, siapa tau kau bisa mendapatkan sesuatu..."
Sehun mengangguk pelan, "Eum boleh aku pinjam ponsel?"
🌹🌹🌹
"Bu, aku mau makan sereal!"
"Tidak, sayang. Sekarang waktunya makan nasi."
"Hmm tapi, sereal lebih enak karena bisa dituangi susu sedangkan nasi kan tidak bisa!", rajuk Jinyoung yang tengah duduk di meja makan sambil bermain sendok di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚)
أدب الهواة[COMPLETED] "Aroma mawar menyebar bersama angin Napas sedih yang tersebar di udara Aku tidak bisa memelukmu Dirimu yang menghilang dariku, aku tidak bisa memelukmu lagi..." Seseorang yang selama ini berarti dihidupmu tiba-tiba saja menghilang, baga...