"Nah, silahkan masuk..."
Mata Joohyun berkeliling mengamati keadaan ruang tamu apartemen dari Son Seungwan. Wanita baik didepannya itu memberikannya tumpangan gratis selama tinggal di Seoul sampai Sehun Ia temukan. Berlatarbelakang pertolongan dari Jinyoung dan rasa berhutang pada bocah kecil itu akhirnya mendorong Seungwan untuk membalasnya dengan memberikan mereka tumpangan untuk berteduh.
Didalam apartemen itu ada 3 kamar. 1 kamar telah ditempati sendiri olehnya. Jadi, tidak akan masalah jika 1 tempat dipakai Joohyun beserta putera kecilnya, Jinyoung.
"Aku tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Akuㅡ aku sungguh sangat beruntung dipertemukan oleh orang baik sepertimu...", tutur Joohyun dengan wajah yang merasa tidak enak, padahal baru beberapa jam mereka kenal tapi Seungwan sudah sebaik ini.
Seungwan tersenyum, meraih tangan Ibu 1 anak itu, "Ini hanya bentuk balas budi. Secara tidak langsung tadi Jinyoung sudah menyelamatkan pekerjaanku! Jika aku kehilangan pekerjaan bagaimana aku harus makan dan membayar sewa apartemen?", sahutnya setengah menggoda Joohyun.
"Bibi! Bibi! Bibi suka gambar ya?"
Kedua wanita itu menoleh kompak ketika Jinyoung datang dengan membawa selembar kertas yang terdapat sebuah sketsa salah 1 karakter kartun yang Seungwan ciptakan.
Seungwan beralih pada Jinyoung. Berjongkok agar tinggi mereka setara, mengangguk pelan sambil mengusak rambut hitam Jinyoung.
"Jinyoung, tidak boleh sembarangan mengambil barang! Tidak sopan, sayang!", nasihat Joohyun merasa tak enak.
"Ah hahaha bukan masalah! Jinyoung pasti menemukannya disana kan?...", tunjuk Seungwan kearah meja ruang tengah yang memang sedikit berantakan oleh kertas-kertas. "...aku belum sempat membereskannya, haha jadi jangan terkejut jika menemukan kertas-kertas yang berhamburan dimana-mana!", sambungnya berdiri memposisikan dirinya seperti semula.
Singkat cerita, Joohyun dan Jinyoung ditolong oleh Seungwan dalam masalah tempat tinggal. Joohyun tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menyewa sebuah penginapan selama mereka tinggal di Seoul.
"Wah..."
Meja makan milik Seungwan kini telah dipenuhi oleh makanan. Ini benar-benar menakjubkan! Wanita itu memandang makanan didepannya satu-persatu dengan tatapan berbinar. Selama tinggal seorang diri mana pernah meja makannya terisi penuh oleh makanan seperti ini!
"Wah, ini hebat!""Maaf, aku memasak tanpa mengatakannya terlebih dahulu! Tadi, kulihat kau sibuk sekali, jadiㅡ"
"Hey, mengapa minta maaf? Ini hebat tahu? Semuanya kelihatan enak! Ah, aku berani bertaruh, aku akan menjadi gendut dalam waktu yang cepat jika kau tinggal disini lebih lama!"
Joohyun tertawa kecil merespon ucapan Seungwan.
"Jinjja! Tidak ada makanan lain yang ku konsumsi saat malam selain mie instan! Aku memang tidak terlalu pandai memasak hehe...", kata Seungwan yang sudah mengambil tempat duduk.
"Ah sayang sekali padahal bumbu dan bahan-bahan masakan di lemari pendinginmu cukup lengkap!"
Seungwan mengangguk menyetujui, "Aku memasak jika ada waktu saja! Selebihnya waktuku tersisa dengan mengedit cerita dan gambar!"
"Kalau begitu makanlah! Kau pasti membutuhkan banyak energi untuk pekerjaanmu!", ujar Joohyun yang telah mengambilkan semangkuk nasi lalu diserahkan pada Seungwan.
"Ah gomawo! Ah ya, mana Jinyoung?"
Joohyun mengambil tempat duduk disisi Seungwan persis, "Sepertinya Ia lelah menemaniku memasak, sekarang anak itu sudah tertidur..."
KAMU SEDANG MEMBACA
장미꽃 향기는 바람에 날리고(𝙍𝙤𝙨𝙚 𝙎𝙘𝙚𝙣𝙩 𝘽𝙧𝙚𝙚𝙯𝙚)
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "Aroma mawar menyebar bersama angin Napas sedih yang tersebar di udara Aku tidak bisa memelukmu Dirimu yang menghilang dariku, aku tidak bisa memelukmu lagi..." Seseorang yang selama ini berarti dihidupmu tiba-tiba saja menghilang, baga...