"Berikan kunci mobil ku." Ujar ku setelah berusaha keras meredam tangis dan amarah ku yang tercampur aduk di dalam sana.
"Apa?"
"Berikan kunci mobil ku sekarang! Aku yakin kau tidak tuli Samuel!" Teriak ku.
Ia merogoh saku nya dan menggenggam benda yang ku minta.
Tanpa banyak bicara, dengan cepat aku meraih nya dari tangan kotor nya dan membawa benda itu bersama ku.
Bagaimana pun mobil yang ia pakai untuk berselingkuh kesana dan kemari tetaplah mobil milik ku.
"Aku harap kau tidak lupa, bahwa kau hanya meminjam nya dariku untuk berselingkuh kesana dan kemari. Catat itu baik-baik." Tutur ku padanya.
Ketika aku telah mengambil beberapa langkah menjauhi keberadaan sepasang pria dan wanita yang masih terdiam di tempatnya, langkah ku terhenti.
Aku kembali memutar tumit ku untuk menatap keberadaan mereka.
"Hei kau, siapa namamu? Ah! Aku tidak peduli. Jangan terbuai dengan harta yang ia tawarkan hm? Sebenarnya ia adalah seorang gay dan mengidap penyakit menular, berhati-hatilah."
Dapat ku lihat wajah wanita jalang itu sangat terkejut ketika mendengar pernyataan palsu ku.
"Oh ya, satu pesan terakhir ku untuk mu pria brengsek. Jika kau ingin bercumbu dengan wanita jalang mu, sebaiknya kau sewa kamar atau tempat yang lebih tertutup. Jika kau manusia, kau akan merasa malu ketika tertangkap basah dalam keadaan seperti itu." Ujar ku seraya mengedipkan sebelah mataku. Dan aku berhasil membuat wanita dan pria disana mengalami keributan.
Namun, entah mengapa aku belum merasa puas atas apa yang baru saja ku lakukan tadi.
Rasa nyeri dan sesak itu masih terasa sangat jelas di dada ku.
.
.
.Aku menjerit. Meneriakkan nama pria brengsek itu sambil terus mengumpat.
Tangan ku bergerak untuk menghapus air mata ku yang semakin mengalir dengan deras.
Bahkan pandangan ku kabur karena maskara dan air mata yang bersatu di pelupuk mata ku.
Dengan segera aku meraih ponsel ku dan memposting foto yang baru saja ku jepret tadi ke media sosial pribadi ku.
Rasanya tidak impas jika aku hanya mempermalukan dirinya di hadapan wanita jalang nya saja.
Aku harus mempermalukannya di seluruh dunia ini.
"Aku membenci mu Samuel! Aku membenci mu!" Teriak ku sambil terus memukuli stir mobil sebagai bentuk luapan emosi ku.
Kini ponsel ku berisik. Respon orang-orang di media sosial benar-benar sangat cepat.
Namun memang itulah tujuan ku.
Tiba-tiba ponsel ku berdering.
Aku melirik sedikit ke arah ponsel ku yang berada cukup jauh dari jangkauan ku.
Albert masih berusaha menghubungi ku selarut ini. Kini, waktu telah menunjukkan pukul 1 dini pagi.
Aku tidak salah memilih nya sebagai asisten pribadi ku. Ia benar-benar setia.
Aku sangat merasa bersalah karena membuat nya mencemaskan ku.
Lengan ku berusaha meraih benda pipih itu di samping ku. Sial! Kenapa aku melemparnya jauh sekali?
Karena jalanan sangat kosong, aku memutuskan untuk menghentikan mobil ku dan menggapai ponsel ku di ujung jok samping ku.
Aku mulai menggeser tombol berwarna hijau disana untuk menjawab panggilan Albert yang ke 53 kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Met You [COMPLETED]
FanfictionKarena hanya membayangkan wajah nya saja, jantung ku berdebar sangat kencang. Apa ini yang dinamakan Cinta? #Romance - Plot Twist © story by BlackHeartAS