Busa berwarna putih yang memenuhi bathtub terlihat semakin indah ketika terkena cahaya matahari dari jendela.
Kedua tangan Irish masih sibuk mengambil busa-busa di hadapannya dan memainkannya layaknya anak kecil yang tengah bermandi busa untuk pertama kalinya.
Nathan yang akhirnya memutuskan untuk mandi kedua kalinya pada pagi yang sama pun hanya duduk di belakang Irish, menahan senyum merekahnya akan tingkah lucu Irish di hadapannya dan terus menggosok punggung polos Irish dengan spons mandi.
Suara lembut gemercik air yang Irish ciptakan dengan kedua tangannya memenuhi kesunyian di dalam kamar mandi berukuran cukup besar milik Nathan.
"Kau masih menggosok punggung ku?" Tanya Irish sambil di iringi tawa kecilnya.Nathan menggaruk perlahan pelipisnya yang tidak gatal dengan salah satu tangannya yang ia taruh di sisi bathtub sambil tersenyum. "Aku menyukai punggungmu." Ujar Nathan membuat Irish mencubit kecil kaki Nathan yang berada di sisi kiri dan kanan tubuhnya.
"Siapa yang membuat punggungmu begitu halus dan terawat seperti ini?" Tanya Nathan cukup penasaran.
"Aku selalu pergi perawatan dengan rutin." Jawab Irish masih memainkan busa-busa di hadapannya.
Seketika Nathan menghentikkan gerakan tangan nya di punggung polos Irish. Dalam waktu yang bersamaan pun Irish memutar sedikit tubuhnya dan bersandar di dada bidang Nathan yang polos.
Wajahnya ia tengadahkan ke arah Nathan. "Kenapa berhenti?" Tanya Irish.
"Apakah ... Pria yang melakukan perawatan rutin tubuh mu?" Tanya Nathan sedikit sinis.
Irish yang menyadari kecemburuan Nathan pun tiba-tiba muncul ide yang terlintas begitu saja di otaknya.
Irish mengangguk.
Dan tentu saja gestur yang baru saja Irish lakukan membuat kedua mata Nathan membulat. "Pria? Astaga." Desis Nathan seraya membuang pandangannya ke arah lain.
Namun tiba-tiba Irish tertawa. Tawanya yang khas memenuhi seisi ruangan.
"Apa?" Tanya Nathan masih dengan kecemburuannya.
Irish bahkan tidak berfikir bahwa Nathan adalah tipe pria yang mudah cemburu.
"Aku berbohong. Aku hanya menipumu untuk melihat ekspresi cemburu mu." Irish mengaku. Nathan yang merasa gemas pun memeluk tubuh Irish dari belakang dengan erat dan menggigit kecil bahu Irish kecil berkali-kali sehingga membuatnya memekik meminta ampun pada Nathan.
.
.
.Irish masih tengah sibuk memasang beberapa perhiasan yang baru saja di berikan oleh Nathan.
Irish yang masih menatap dirinya di pantulan cermin pun memutar tubuhnya ketika melihat kehadiran Nathan di belakangnya.
Nathan benar-benar terlihat rapi dan sangat siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Met You [COMPLETED]
FanfictionKarena hanya membayangkan wajah nya saja, jantung ku berdebar sangat kencang. Apa ini yang dinamakan Cinta? #Romance - Plot Twist © story by BlackHeartAS