"Aku memberikan bonus topping spesial di atas ice cream kalian sebagai hadiah untuk pengantin baru." Lanjut wanita paruh baya itu membuat kedua mata Irish membulat dan Nathan yang terkejut bahagia.
"Apa? Pengantin baru?" Pekik Irish terkejut.
Irish lagi-lagi semakin terkejut ketika Nathan merengkuh pinggang ramping Irish dan mendorongnya ke dalam dekapannya. "Terima kasih, kami memang sedang honeymoon." Ujar Nathan membuat Irish memekik.
"Apa?!" Pekik Irish lagi-lagi tanpa Nathan gubris.
"Ini uangnya, terima kasih untuk bonusnya." Ujar Nathan sebelum melenggang pergi bersama Irish.
Setelah jarak keduanya dengan toko ice cream sebelumnya lumayan berjauhan, Irish memukul lengan Nathan di sampingnya sehingga membuat Nathan memekik nyeri.
PLAK!
"Aw! Aish! Kenapa kau memukulku?" Tanya Nathan terkejut dengan bibirnya yang di penuhi ice cream.
"Kenapa? Kau mengatakan omong kosong pada wanita paruh baya." Kata Irish kesal.
Nathan terkikik. "Lalu kenapa? Aku tidak akan berdosa hanya dengan mengatakan harapan ku sendiri." Ujar Nathan membuat dahi Irish mengernyit.
"Apa? Kau ini membicarakan apa sih? Benar-benar aneh." Kesal Irish seraya melenggang pergi menjauhi Nathan yang tengah menghabiskan suapan terakhir ice cream milik nya.
.
.
.Saat ini, waktu telah menunjukkan pukul 3 sore.
"Kita sudah menaiki hampir semua wahana, apa kita akan pulang sekarang?" Tanya Irish yang merasa belum puas akan liburannya pada hari ini.
"Kau ingin pulang?" Tanya Nathan.
Irish menatap Nathan dengan wajah cemberutnya sehingga membuat Nathan mengusap kepala Irish dengan gemas. "Baiklah, ada satu tempat lagi yang ingin ku tunjukkan padamu sebelum kita pulang." Ujar Nathan sukses membuat Irish memekik bahagia.
"Benarkah? YEAY!"
"Ayo, masuk ke dalam mobil."
Setelah Irish dan Nathan berada di dalam mobil, Nathan mulai menyalakan mesin dan menancap gas keluar dari kawasan karnaval.
"Kau tahu? Aku sangat mual saat sudah menaiki roller coaster. Di tambah pria di sampingku hampir mengeluarkan seisi perutnya, benar-benar menjijikan." Ujar Nathan curhat pada Irish yang tengah tertawa mendengar ocehan sebal Nathan.
"Ketika kau ingin melakukan sesuatu, kau harus berani mengambil resiko apapun." Ujar Irish.
"Baiklah aku setuju dengan kalimat indah mu itu, tetapi dengan menerima muntahan orang lain di celana ku rasanya bukan suatu hal yang bisa di katakan wajar. Aku yakin kau juga begitu." Kata Nathan sedikit terkekeh di ujung kalimatnya. Irish mengangguk-angguk.
"Kemana selanjutnya kita akan pergi?" Tanya Irish membuat Nathan menoleh sebentar ke arah Irish.
"Sebuah tempat yang sangat ingin orang-orang kunjungi untuk menghabiskan penghujung hari." Ujar Nathan menerka-nerka.
Irish menatap ke arah lain untuk menebak tempat apa yang Nathan maksud.
Setelah 15 menit berlalu, Nathan menghentikan mobilnya di sebuah parking area yang berada tepat di atas tebing dengan pemandangan pantai di bawah nya.
"Woah!" Jerit Irish dari dalam mobil sebelum ia membuka pintu mobil dan berlari ke arah sisi tebing dengan kedua tangannya yang menggenggam erat besi pembatas disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Met You [COMPLETED]
Fiksi PenggemarKarena hanya membayangkan wajah nya saja, jantung ku berdebar sangat kencang. Apa ini yang dinamakan Cinta? #Romance - Plot Twist © story by BlackHeartAS