"Pelaku pelecehan terhadap aktris yang tengah mengalami naik daun beberapa waktu terakhir ini berhasil melarikan diri dari jangkaun polisi ..."
"J-Jerk ..." Desis ku tak kuasa menahan getaran hebat akibat tangisan ku sendiri.
Salah satu tangan ku yang gemetar bergerak naik menutupi mulut ku yang menganga.
Apa yang terjadi? Kenapa bajingan itu bisa lolos?
Samar-samar terdengar oleh ku langkah seseorang, atau mungkin lebih dari arah pintu dan berhenti tidak jauh dari keberadaan ku yang masih mematung di atas sofa.
"Oh shit!" Desis seseorang dari sana membuat ku menoleh ke arahnya dengan perlahan.
Dan tatapan ku jatuh pada Leo disana.
Tapi tidak, aku rasa bukan Leo yang menjadi lokasi utama tatapan ku tertuju saat ini.
Melainkan pria lain yang menggunakan kemeja putih dengan bagian lengan yang dilipat hingga sesikut di hadapan Leo lah yang membuat tatapan ku terpaku padanya.
"N-Nathan?"
Kenapa polisi sialan itu ada disini?
Aku benar-benar membencinya. Sungguh, aku sedang tidak berada di dalam kondisi dan emosi yang stabil saat ini.
Dengan segera aku berdiri dari sofa dan melangkah dengan angkuh ke arahnya.
"Untuk apa kau kemari? Dan darimana kau tahu ini apartment ku? Rupanya kau seorang penguntit juga Pak Polisi." Oceh ku menekankan kata 'Pak Polisi' di dalam kalimat ku.
Tapi aneh. Tidak seperti biasanya wajah nya yang selalu dipasang dengan ekspresi yang dingin dan angkuh, melainkan saat ini wajah nya terlihat seperti menggambarkan sebuah kecemasan.
Atau hanya perasaan ku saja? Entahlah.
"Kau ingin mencaci maki ku? Atau ... Kau ingin menginjak harga diri ku disini?" Tanya ku menantangnya. Aku yakin ia akan menganggukkan kepala nya ke atas dan kebawah setelah ini.
Oh tidak, itu bukan sesuatu yang dilakukan oleh seseorang yang berjiwa sombong sepertinya.
"Ya." Jawab nya yang kini sesuai dengan apa yang telah ku perkirakan walaupun ia tidak menganggukkan kepala nya ke bawah dan ke atas.
Sikap murni yang ia miliki memang hanyalah dingin dan angkuh. Tidak ada yang lainnya.
Aku terdiam. Sama sepertinya yang masih menatap kedua mata ku, membuat tubuh ku tiba-tiba mematung begitu saja.
Hei, ada apa dengan ku?
Dan keterdiaman ku membuat Leo mendapatkan peluang untuk mengambil alih remot televisi dariku dan mematikannya.
Setelah Leo selesai dengan aktivitasnya, ia memasukkan remot televisi ke dalam saku celana nya dan berbicara pada pria yang masih menatap ku dengan angkuh dengan jarak yang cukup dekat.
"Aku akan kembali berjaga di luar." Ujar Leo kemudian melirik kearah ku dan menundukkan pandangannya sedikit setelah menatap Nathan. Hei, sebenarnya ia bodyguard siapa?
Setelah suara pintu terdengar tertutup kembali, keheningan menyeruak di antara kami berdua.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya ku pada akhirnya setelah beberapa menit hanya menikmati keheningan.
Dan akhirnya ia melempar pandangannya ke arah lain dariku dan berjalan dengan perlahan menuju jendela berukuran di ujung ruangan.
Ia melebarkan kedua tangannya untuk membuka tirai berukuran besar berwarna coklat ku sehingga membuat cahaya matahari dari luar masuk dengan leluasa menyinari ruangan yang sebelumnya redup.
"Aku hanya berkunjung." Ujarnya singkat membuat ku terkekeh meremehkannya.
Apa katanya? Berkunjung?
Memangnya siapa dirinya?
"Kau pasti menguntit ku Pak Polisi. Dan ... Dan aku bisa menuntut mu atas tuduhan menguntit ku dan membuat ku tidak nyaman." Ancam ku sedikit ragu. Aku bahkan tidak mengerti banyak mengenai hukum.
Ia memutar tubuhnya membelakangi jendela besar ku sehingga menutupi ku dari cahaya matahari yang lumayan terik dengan siluetnya.
"Aku bahkan tidak menguntit mu Nona Young. Aku sudah mengatakannya padamu bahwa aku hanya berkunjung." Ujar Nathan bersikukuh dengan bualannya.
"Berkunjung? Berkunjung padaku? Kau bahkan tidak mengenalku Pak Polisi, sangat jelas bahwa kau menguntit ku sampai kemari. Aku bahkan tidak pernah memberitahu siapapun termasuk media tentang apartment ini." Jelas ku panjang lebar.
Ia melangkah menuju tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua ku dan berhenti di anak tangga ke 3 kemudian mendaratkan bokong nya disana.
"Kau pasti salah paham mengenai itu." Katanya membuat dahi ku mengernyit.
"Salah paham? S-salah paham apa maksudmu?" Tanya ku.
"Berkunjung. Aku berkunjung ke apartment ini karena ..." Ia terdiam, seperti tengah mengingat sesuatu dan beralih merogoh saku kemeja nya.
Setelah nya ia mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam dengan sedikit guratan garis-garis berwarna emas.
"Kau bisa lihat ini sebagai jawabannya." Kata nya seraya menyodorkan nya padaku.
Tangan ku bergerak dengan ragu meraih kartu yang ia berikan.
Setelah kartu itu berpindah tangan, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana hitamnya kemudian melangkah menuju pintu.
"Sang pemilik bebas berkunjung kapan saja bukan?" Tanya nya di ambang pintu sebelum tersenyum kemudian lenyap di balik pintu.
Setelah ia meninggalkan ku sendirian, aku membalik kartu di tangan ku dan ... Benar saja.
Ia adalah pemilik dari gedung apartment yang ku tinggali saat ini dan bukan seorang polisi.
Tau ko pendek banget part ini, maaf ya😖
Jangan lupa vote^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Met You [COMPLETED]
Fiksi PenggemarKarena hanya membayangkan wajah nya saja, jantung ku berdebar sangat kencang. Apa ini yang dinamakan Cinta? #Romance - Plot Twist © story by BlackHeartAS