[Bab 20 : No Limits with Nathan]

629 103 1
                                    

"Wah! Rasanya sudah sangat lama aku tidak menghirup udara segar di luar seperti ini, astaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah! Rasanya sudah sangat lama aku tidak menghirup udara segar di luar seperti ini, astaga." Timpal Irish seraya berlari ke arah pagar pembatas rooftop dengan kedua tangan yang ia buka lebar-lebar di udara karena merasa bahagia.

Nathan yang melihat sikap menggemaskan Irish hanya tersenyum lebar sambil terus melangkah dengan gagah menyusul Irish yang tengah memejamkan kedua matanya dengan wajah yang menengadah.

"Kau tahu? Aku sudah sangat lama menginginkan situasi seperti ini. Menghirup udara segar di luar gedung tanpa gangguan siapapun dan batasan waktu." Ujar Irish ketika merasakan kehadiran Nathan di sampingnya.

"Apakah aku mengganggu mu?" Tanya Nathan membuat Irish yang tengah menikmati segarnya udara sore haripun membuka kedua matanya dan menatap Nathan dengan sinis.

"Kau bisa menilainya sendiri, apakah aku terganggu dengan kehadiran mu atau tidak." Kata Irish putus asa.

Nathan terkikik. "Biar ku tebak. Um ..." Nathan menaruh jari jemari nya di dagu sambil menampilkan ekspresinya yang seperti tengah berfikir keras.

"Um ... Kau terganggu oleh ku." Ujar Nathan membuat Irish membelalakkan kedua matanya.

"Tidak! Aku tidak terganggu sama sekali, kau salah besar." Ujar Irish membuat Nathan tertawa keras.

"Just Kidding." Timpal Nathan seraya memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi.

"Woah ... Kau menyebalkan."

PLAK!

"AW ...!!"

"Hh! Sakit? Maafkan aku, aku tidak sengaja melakukannya." Tukas Irish panik seraya mengusap-usap lengan Nathan yang baru saja ia pukul.

Lain dari Irish yang tengah setengah mati cemas, Nathan malah menahan tawanya sehingga membuat kedua pipinya mengembung.

"Aish! Kau ini. Menyebalkan sekali!" Jerit Irish kesal membuat Nathan tertawa kencang dan berlari menghindari Irish yang lagi-lagi akan melayangkan pukulan nya.

"Hei! Kemari!" Teriak Irish semakin membuat Nathan tertawa keras.

Hingga tidak lama kemudian, Nathan tersandung dan terjatuh ke atas hamparan rumput sintetis sambil meringis sakit karena benturan di kaki nya.

.
.
.

"Kau yakin baik-baik saja?" Tanya Irish sambil melihat ke arah salah satu lutut kaki Nathan yang di tempeli plester karena terkena luka gores saat terjatuh.

"Ya, ini hanya luka kecil Irish. Kau sudah menanyai ku 20 kali sore ini." Ujar Nathan terkekeh.

Irish tertegun. Ia menatap Nathan di samping nya dari atas sampai ke kaki.

Nathan yang telah berganti pakaian dengan celana hitam pendek nya terlihat sangat menggemaskan, apalagi otot-otot di kaki nya. Benar-benar pria.

"Berhenti menatap ku seperti itu." Ujar Nathan tanpa melihat Irish.

Till I Met You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang