[Bab 28 : Big Doll]

602 89 10
                                    

I R I S H POV

Kedua mata ku yang terasa sangat kaku perlahan terbuka.

Rasa nyeri di sekujur tubuhku membuat ku meringis ketika hendak menggerakkan kedua kaki dan tangan ku.

Hingga tidak lama kemudian, seseorang berlari dari arah sofa di bagian kanan ku sambil terus berteriak-teriak memanggil seseorang yang ia sebut 'Dokter' sambil tangannya yang terus menekan tombol berwarna merah di dekat ku.

"Irish?! Astaga, Ya Tuhan! Aku sangat senang sampai ingin menangis melihatmu membuka mata seperti ini." Jerit seorang pria yang kini menangis dengan histeris di samping ku.

Dahi ku mengernyit masih menatap nya. "Apa? Kenapa kau memandang ku seperti it- tunggu! Jangan katakan padaku kalau kau tidak mengingat ku?!" Oceh pria di samping ku.

Hingga tidak lama kemudian, seseorang dengan jubah putih nya bersama beberapa wanita berpakaian layaknya seorang perawat berlari mendekati ku dari arah pintu.

Pandangan ku mengedar ke arah sekitar.

"D-dimana aku sekarang?" Tanya ku terkejut yang lebih pantas dikatakan bergumam.

"Biarkan aku memeriksa kondisinya sebentar." Ujar seorang pria berprofesi dokter itu pada Albert yang masih menangis disana.

Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

.
.
.

"Jadi kau masih mengingat ku?" Tanya Albert sangat antusias dan ku jawab dengan anggukan yakin yang membuatnya terlihat bernafas lega di hadapan ku.

"Oh astaga, aku sangat takut kau lupa ingatan karena luka yang cukup serius di kepala mu." Tukas Albert membuat kedua alis ku hampir bersentuhan.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku Albert? Aku benar-benar tidak mengerti. Bahkan rasanya sekujur tubuhku sangat kaku, seperti sudah tidur berminggu-minggu." Tanya ku akhirnya pada Albert.

"Kau sudah melewati masa koma ... Selama 11 bulan." Ujar Albert membuat kedua mataku membelalak hebat.

"S-sebelas bulan?" Tanya ku tidak menyangka.

Jujur, aku masih tidak mengerti apa yang baru saja terjadi padaku. Tiba-tiba saja saat aku membuka kedua mataku, aku langsung di hampiri oleh dokter dan banyak perawat dengan Albert yang terus menangis di sampingku.

"Kau sungguh ingin tahu semuanya? Aku rasa akan lebih baik menceritakannya setelah kau-"

"Aku ingin tahu sekarang. Saat ini kepala ku sangat terasa sakit untuk mengingat-ingat kejadian yang telah ku lalui." Kata ku berterus terang membuat Albert mempererat genggamannya di tangan ku.

Albert terdengar menghembuskan nafas nya kasar seraya merundukkan pandangannya ke bawah. Apa seberat itu beban yang ia lalui selama aku koma 11 bulan?

"Baiklah, aku akan menceritakannya padamu." Kata Albert akhirnya. Aku pun memposisikan kembali posisi setengah duduk ku di atas ranjang.

"Saat 11 bulan yang lalu ... Kau mengalami kecelakaan mobil." Ujar Albert membuat ingatan ku berusaha memutar memori yang tidak tahu akankah aku mengingatnya atau tidak.

Hingga tidak lama kemudian, memori ku berhasil memutar ingatan ku. Aku bisa melihat ada sebuah mobil berukuran besar yang melaju dari arah samping ku dengan sangat cepat.

Aku memejamkan kedua mataku seraya menarik nafas dalam-dalam, berusaha menghalau ingatan itu. Benar-benar mengerikan.

"Irish kau baik-baik saja?" Tanya Albert seraya mengusap salah satu bahu ku.

Till I Met You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang