"Ah, baiklah baiklah. Astaga asisten ku baik sekali." Puji ku membuat nya tersipu di tempatnya.
Astaga lihatlah lihat, aku benar-benar kesal jika sudah melihatnya malu-malu seperti itu. Seperti gadis remaja.
"Aku pergi. Aku akan meminta perawat yang menyuapi mu makan." Kata Albert tanpa ku komentari lagi.
Ia melangkah menuju ambang pintu dan menutup pintu dengan rapat meninggalkan ku sendiri di dalam ruangan yang sangat hangat ini.
Aku kembali menatap keberadaan boneka berukuran besar itu yang masih ku pertanyakan di dalam benak ku.
Namun tidak lama kemudian, pintu kembali terbuka.
"Aku mengingatnya, nama pria itu Nathan!" Ujar Albert membuat ku mematung di atas ranjang.
Nathan?
Rasanya aku pernah mendengarnya.
Berapa banyak kerabat ku yang bernama Nathan? Apa aku memilikinya?
"Nathan?" Gumam ku menatap boneka berukuran besar di sampingku.
Dan entah mengapa air mataku tiba-tiba mengalir begitu saja melewati pipi ku.
.
.
.A U T H O R POV
"Hati-hati! Jika barang nya rusak kau harus menggantinya euh? Aku tidak mau rugi lagi karena mengganti barang-barang mahal yang di berikan penggemarnya." Omel Albert melihat beberapa orang yang ia sewa untuk membawa beberapa barang milik Irish ke dalam mobil besar.
Hingga tidak lama kemudian, seseorang menepuk salah satu bahu Albert sehingga membuatnya terkejut di tempatnya.
"Astaga! Kau?" Tanya Albert setelah memutar tubuh nya dan melihat keberadaan pria berparas tampan di hadapannya.
Albert membenahi topi nya dalam sekejap sebelum kembali menatap Nathan di hadapannya.
"Terima kasih untuk bunga dan boneka nya, aku sangat menyukainya." Ujar Albert membuat Nathan mengernyitkan dahi nya.
Fathur yang berada di belakang Nathan pun mengepalkan tangannya dan menaruhnya di hadapan bibirnya yang mengerucut menahan tawa.
"M-maksud ku Irish. Ia mengatakan seperti itu padaku." Kata Albert kikuk membuat Nathan tertawa kecil.
Albert lagi-lagi terpana akan senyum manis dari pria yang baru saja ia temui beberapa waktu yang lalu.
"Aku sangat senang jika Nona Young menyukai barang pemberian ku." Kata Nathan sangat gagah.
"Bagaimana kondisinya sekarang?" Tanya Nathan.
"Ia baik-baik saja. Ia bisa duduk bersandar di ranjang nya walaupun seluruh badannya masih terasa sangat sakit. Jadi Dokter menyarankan agar Irish tetap di rawat di rumah sakit untuk beberapa waktu kedepan hingga kondisinya benar-benar pulih." Kata Albert menjelaskan pada Nathan yang mulai mengangguk-angguk mengerti.
Nathan merogoh saku nya dan mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam dengan tulisan berwarna emas disana. Nathan menyodorkan barang tipis dan mini itu pada Albert. "Kabari aku jika ada sesuatu yang terjadi pada Irish- maksud ku Nona Young." Ujar Nathan sebelum merunduk dan memutar tumitnya untuk melangkah menuju parking area.
Namun pertanyaan Albert membuat langkah Nathan terhenti. "Tunggu!"
Nathan dan Fathur kembali berbalik badan dengan Albert yang melangkah sedikit ke arah Nathan. "Bolehkah aku bertanya sebagai asisten pribadi Irish? Sepertinya kau terlihat sangat cemas pada Irish sejak awal. Apa kau ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Met You [COMPLETED]
FanfictionKarena hanya membayangkan wajah nya saja, jantung ku berdebar sangat kencang. Apa ini yang dinamakan Cinta? #Romance - Plot Twist © story by BlackHeartAS