[Bab 22 : Watching Film Together]

593 99 1
                                    

I  R I S H POV

Suara berisik dari air hujan yang sangat kencang dengan di temani kilatan petir di luar membuat ku terbangun dari tidur ku yang entah sejak kapan.

Aku hanya ingat terakhir kali aku masih berada di dalam mobil bersama Nathan.

Di tambah lagi dengan ruangan asing yang tengah ku tinggali saat ini benar-benar redup.

Kenapa sangat menakutkan?

Dimana aku sekarang? Dan ...

Dimana Nathan?

Aku bergerak turun dari ranjang yang tidak ku ketahui siapa pemiliknya dan melangkahkan kedua kaki ku menuju pintu yang tidak jauh dariku saat ini.

Setelah salah satu tangan ku mencapai knop pintu, aku memutarnya dan mendorong nya dengan perlahan ke arah dalam.

Kedua mata ku membelalak ketika mendapati sebuah ruangan yang jauh berkali-kali lipat lebih besar dari kamar yang baru saja ku tinggali.

Astaga, dimana aku sekarang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Astaga, dimana aku sekarang?

Istana milik siapa yang tengah ku tinggali saat ini? Benar-benar besar dan mewah.

Tiba-tiba beberapa suara orang yang tengah berbincang terdengar samar mulai mendekati keberadaan ku yang masih mematung menatap seisi istana ini.

"Nona? Kau sudah bangun?" Tanya seorang wanita sangat ramah dengan tiba-tiba.

Aku menoleh ke arah wanita yang telah terlihat garis-garis di wajahnya. Sepertinya ia sudah berumur 40-an.

"Y-ya, aku sudah bangun." Jawab ku tergagap.

Wanita itu tersenyum ke arah ku. "Ingin ku bawakan sesuatu Nona?" Tanya wanita itu lagi.

Dengan segera aku menggelengkan kepalaku. "Tidak, terima kasih." Ujar ku seraya tersenyum membuatnya mengangguk mengerti.

"Um, kau tahu dimana Nathan?" Tanya ku sedikit ragu.

Entah mengapa fikiran-fikiran negative yang hampir menguasai otak ku terhalau begitu saja ketika melihat kemewahan istana ini.

"Tuan berada di kamar nya." Ujar wanita tadi seraya menunjukkannya padaku.

Aku dapat bernafas lega ketika ia menyebutkan Nathan sebagai Tuannya.

Namun satu hal yang membuat ku tidak mampu berfikir jernih. Jika wanita ini menyebutkan Nathan sebagai Tuannya, secara tidak langsung dapat di simpulkan bahwa istana semewah dan sebesar ini adalah milik seorang Nathan Porat.

Benar-benar hal yang tak pernah ku sangka.

Pria yang mengaku-ngaku sebagai pemilik gedung apartment yang tengah ku tinggali akhir-akhir ini dan hanya tinggal di unit apartment yang setara dengan unit apartment ku memiliki mansion sebesar ini.

Till I Met You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang