[Bab 7 : FlashbackON]

863 105 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terperanjat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terperanjat.

Sontak aku berdiri dari duduk ku dan mengacungkan map palsu di tangan ku.

"Siapa kau sebenarnya?!" Teriak ku sebelum benar-benar melempar map sialan itu ke wajah nya yang terus menampilkan senyum iblisnya padaku.

Ia tertawa dan mendelik ke arah ku sebelum ia berdiri dengan menendang kursi yang sebelumnya ia duduki ke belakang. Ia memasukkan dua tangannya ke dalam saku celana hitam miliknya kemudian melangkah dengan perlahan ke arah ku.

Dan dalam waktu yang sama aku sama-sama menarik langkah ku ke belakang sedikit demi sedikit.

"Apa katamu? Siapa aku? Sungguh kau ingin tahu itu nona cantik? Aku takut kau terkejut setelah mendengar nama asli ku." Kata pria gila di hadapan ku itu.

Aku berusaha memutar otak ku. Apa ia orang yang pernah ku temui sebelumnya?

Apa sebenarnya dendam yang ia timbun di dalam hati nya padaku?

Sungguh, aku tidak melihat wajahnya sama sekali di dalam memori ku.

"Pasti kau sedang bertanya pada dirimu sendiri, siapa diri ku sebenarnya?" Tanya nya cukup membuat mata ku melotot.

Apa ia baru saja membaca isi pikiran ku? Sial.

"K-kau ..."

Aku benar-benar merutuki diri ku sendiri ketika tubuh ku telah mencapai dinding ruangan. Sial, ruangan ini sangat sempit. Dan aku rasa semua ini telah ia persiapkan matang-matang oleh nya untuk menjebakku.

Ketika tatapan ku kembali tertuju ke arah depan, tiba-tiba pria yang masih berusaha ku ingat-ingat tersebut telah berada tepat di hadapan ku dan mengurung ku di antara kedua tangannya yang menempel ke dinding.

"Kau ingat? Pria yang sangat mencintai mu, menyukai mu saat SMA? Pria itu selalu menaruh bunga dan coklat setiap hari di dalam loker sekolah mu. Menuliskan surat cinta setiap hari nya yang tanpa kau baca sedikit pun kau langsung merobek nya menjadi bagian-bagian kecil dan melemparnya ke dalam tempat sampah." Tutur nya sambil berusaha menyentuh lengan ku yang terekspos dengan punggung jari telunjuk nya yang kotor.

Till I Met You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang