[Bab 19 : Pounding]

633 107 1
                                    

A U T H O R POV

TING NONG!

Suara bel yang berbunyi membuat Irish menoleh dengan malas ke arah pintu.

Irish melangkahkan kedua kaki nya dengan malas ke arah pintu dan membukanya dengan lunglai. 

"Leo, kau bisa diam di-" Kedua mata Irish membelalak hebat ketika tepat di hadapan nya terdapat sebuah boneka beruang berwarna coklat dengan ukuran yang hampir menyerupai orang dewasa.

"Surprise!" Ujar seseorang dari balik boneka dengan senyum yang merekah hingga membuat hati Irish bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Surprise!" Ujar seseorang dari balik boneka dengan senyum yang merekah hingga membuat hati Irish bahagia. Jantung nya berdebar lebih cepat dari biasanya. 

"Nathan?"

"Hai!" Sapa Nathan sedikit canggung seraya melambaikan salah satu tangannya di udara sebelum ia menggaruk tengkuk nya sendiri yang tidak gatal.

"Kenapa kau membawa boneka sebesar ini?" Tanya Irish tidak menyangka atas apa yang tengah Nathan lakukan padanya. Sangat romantis, fikir Irish.

Nathan melirik ke arah lorong di kanan kirinya. "Boleh aku masuk? Para penghuni apartment akan mengomel padaku jika aku, pemilik apartment ini sendiri menghalangi jalan mereka dengan boneka ini." Ujar Nathan membuat Irish menampar dirinya sendiri di dalam hati.

'Kenapa aku tidak mempersilahkannya masuk sampai dirinya sendiri yang menawarkan diri? Kau terlalu gugup Irish, tenangkan dirimu!' Omel Irish di dalam hati.

"Ya! Tentu saja, ayo masuk." Tukas Irish memberikan jalan pada Nathan untuk melangkah masuk ke dalam unit apartment nya.

Suara berisik ketika pintu apartment Irish dengan dinding saling bertubrukan akibat tidak terlalu besarnya ukuran pintu menggema di lorong dan juga apartment Irish.

Nathan kesulitan untuk melangkah masuk karena ukuran boneka yang terlalu besar dan berat. Bahkan Nathan tidak membawa boneka itu ke lantai atas sendirian, ia menyewa dua orang pegawai toko boneka untuk membawakannya.

Setelah Nathan dan boneka berukuran besar itu berhasil masuk ke dalam unit apartment Irish, Nathan menghembuskan nafas nya lega. "Sepertinya aku harus membuat dua pintu di setiap unit nya." Desis Nathan membuat Irish mengernyitkan dahi nya.

"Ada apa?" Tanya Irish.

Dengan cepat Nathan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. "Tidak. Hanya saja aku suka dengan suasana rumah mu."

"Ini bukan rumah ku. Ini hanya tempat persembunyian ku untuk sementara karena ... Karena ... Kau pasti tahu semua berita buruk tentang ku karena berita-berita itu telah tayang hampir di seluruh stasiun televisi." Jelas Irish dengan intonasi yang merendah.

Nathan mengambil langkah ke arah Irish, tangannya meraih kedua tangan Irish dan menggenggamnya dengan kuat membuat Irish menatap wajah Nathan yang berada sangat dekat dengannya saat ini.

Till I Met You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang