[Bab 6 : Are You Ready?]

1K 115 3
                                    

"Kau baik-baik saja?" Tanya nya tanpa ku jawab.

Aku masih terlalu terkejut melihat apa yang baru saja ku lihat beberapa detik yang lalu.

Tidak lama kemudian, aku mendengar beberapa orang menghampiri ku dan juga seorang polisi yang masih menggenggam erat kedua bahu ku.

"Aku mendengar jeritan disini, apa kau baik-baik saja?" Tanya seorang laki-laki tepat di belakang ku.

Pria di hadapan ku menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Siapa wanita itu? Apa ia yang baru saja menjerit?" Tanya pria lain yang dapat ku ketahui dari suara nya yang berbeda. Oh tidak, bagaimana jika mereka mengenali ku.

"Um, ya. Ia teman dari salah satu penghuni apartment di lantai 4, ia hanya mengalami shock ketika melewat dan melihat TKP." Kata pria yang masih mengenggam kedua bahu ku.

Hembusan nafas nya bahkan terasa jelas di dahi ku.

"Kalau begitu, nona biar aku antar ke ..."

"Tidak perlu. Aku yang akan mengantarnya ke lantai dasar, selesaikan saja pengidentifikasiannya sebagai laporan hari ini." Ujar pria di hadapan ku sebelum ia memutar tumit untuk berdiri di samping ku dan menuntunku ke arah tangga darurat sebelum keadaan di lorong berubah menjadi hening.

Aku rasa wajah polisi ini tidak asing.

Atau ... Aku mengalami dejavu?

Tidak. Aku rasa aku pernah melihatnya di dunia nyata, bukan di dalam mimpi.

"Berhenti menatap ku seperti itu." Katanya tiba-tiba terdengar sangat dingin.

Kedua mata ku melotot ke arahnya.

"Kau ..." Aku tertawa masam.

"Ternyata benar itu kau. Si pria berhati dingin." Celetuk ku ketika mulai menyadari siapa pria di samping ku saat ini.

Dapat terlihat dari ekor mata ku, kini giliran dirinya yang menatap ku dengan tajam di tempatnya.

"Untuk apa kau kemari?" Tanya nya benar-benar berbeda ketika ada di hadapan teman-teman polisi nya.

"Alasan ku sesuai dengan alasan mu tadi kepada para polisi itu." Tukas ku masih terus melangkah mendekati pintu tangga darurat.

Setelah kami berada di dalam tangga darurat, pria bernama Nathan Porat itu menghentikan langkahnya.

"Aku rasa kau baik-baik saja, kau bisa turun sendiri." Ujar nya dan aku menganga.

"Wah wah wah, kau benar-benar berhati dingin Pak Polisi. Bagaimana bisa seorang polisi bersikap seperti ini kepada masyarakatnya? Hh." Sindir ku sebelum melangkah menuruni beberapa anak tangga dengan kesal.

Tidak lama kemudian terdengar bunyi decitan dan sedikit gebrakan dari sebuah pintu. Aku menoleh ke arah sumber suara dan melihat tempat asal pria kutub yang telah kosong dengan pintu tangga darurat yang sedikit bergoyang.

Benar-benar menjengkelkan.

.
.
.

"Kau pernah bertemu polisi brengsek?" Tanya ku pada Albert yang tengah menyeruput kopi nya sembari menyetir mobil di depan ku.

Ia terlihat menggelengkan kepalanya disana.

"Polisi tidak akan ada yang brengsek Ms. Young ..."

"Ada! Aku baru saja bertemu dengannya." Tukas ku kesal seraya memeluk bantal kecil kesayangan ku dan menatap ke arah luar.

Terlihat oleh ekor mata ku, Albert bergerak menaruh secangkir kopi di samping nya sebelum membuka kaca mobil di samping nya dan meraih tiket parkir di luar.

Till I Met You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang