15. Bali! We're Here!

5.8K 610 204
                                    

Harum dari bau masakan membuat kesadaran Jisoo sedikit demi sedikit terkumpul.
Ia menggeliat kecil sebelum membuka matanya perlahan.
Mulutnya menguap lebar.

Ia menoleh ke tempat tidur di sampingnya yang kini kosong.

Pelan-pelan Jisoo duduk, bersandar di headboard.

Jisoo mengambil ponselnya di atas nakas, ada beberapa pesan masuk namun ia malas untuk membukanya, ia hanya ingin melihat jam yang tertera di pojok kanan atas layar ponselnya.

Pukul 06:47 AM

Ia menyesap sedikit air mineral dalam gelas yang berada di atas nakas sebelum beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci wajah dan menggosok gigi.

Jisoo melihat pantulan dirinya di depan cermin.
Matanya tak sengaja melihat banyak kissmark yang Jennie buat kemarin, ia tersenyum lebar seraya menghitung ada berapa kissmark yang menghiasi sisi-sisi lehernya.

"1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11. Woww~" Itu hanya kissmark yang ada di area leher, belum di tambah dengan area yang lain.
Tawanya pecah setelah mengingat betapa agresifnya Jennie kemarin.

Jisoo bersiul gembira keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan sedikit berlari, menuju dapur di mana istrinya tengah sibuk memasak.

Ia memeluk Jennie dari belakang dan mengecup pipi chubby sebelah kanan istrinya. "Selamat pagi istriku yang cantik.." Ucapnya manis.

Walaupun awalnya Jennie sedikit terkejut tapi pada akhirnya dia tetap tersenyum lembut dan berbalik sebentar untuk mengecup bibir berbentuk hati yang sudah 3 hari tak dia temui.

"Selamat pagi juga istriku yang tampan."

"Weww.." Ia mencibir main-main. "Masak apa sayang?" Tanya nya dengan masih memeluk erat tubuh Jennie.

Jennie mengecilkan api kompor karena masakannya sudah matang.

"Ini steamed egg, di meja makan sudah ada yangnyeom tongdak." Jisoo menoleh ke arah meja makan dan benar saja di sana sudah ada ayam dengan bumbu madu yang terlihat sangat menggugah. Ia mengecup lagi pipi istrinya yang sangat gembil itu. "Jinrie sudah di bangunkan belum?"

"Belum. Ya sudah aku bangunkan Jinrie dulu yah.."

Jisoo baru saja berbalik tapi sosok gadis mungil yang hendak di bagunkannya sudah berjalan menuju mereka dengan mata sipit dan rambut acak-acakannya.

"Morning Dad.. Morning Mom.."

Jisoo bersimpuh di hadapan Jinrie dan mengecup bibir tipis putri kecilnya dengan lembut. "Morning princess~ ihh belum gosok gigi ya? Sana gosok gigi dan cuci wajahmu dulu.. Mommy sudah memasak menu spesial untuk kita."

"Jinrie malas berjalan laginya Dad, gendongg~"

"Ughh manjanya anak Daddy." Jisoo menggendong Jinrie kembali ke kamar putrinya dan langsung menuju kamar mandi.

Saat Jinrie menggosok gigi.
Ia mencoba merapihkan rambut putrinya yang sedikit berantakan dan menyanggulnya sekalian.

"Done. Kajja." Jinrie kembali merentangkan ke dua tanggannya yang di sambut dengan gendongan lagi oleh Jisoo. Wajah Jinrie menelusup ke lehernya. "Dad, leher Daddy kenapa?"

Wajah Jisoo langsung pucat pasi. Ia gelagapan menjawab pertanyaan anaknya. "I-ini.. Itu, anu.. Daddy kemarin masuk angin jadi Mommy menggosok leher Daddy. Yeah, Daddy masuk angin." Ia menghela napas ketika jawabannya terasa masuk akal dan mudah di pahami oleh anaknya.

"Ohhh, Jinrie kira Daddy di gigit kupu-kupu saat di Busan."

Ia mencebik. Membayangkan kupu-kupu hinggap di lehernya membuat seluruh tubuhnya bergidik dan mengundang gelak tawa dari gadis kecil dalam gendongannya.

S.O.S (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang