"Sayang?"
David masih menatap layar televisi dengan intens, walau begitu, Joy tahu pikiran anaknya tengah melanglang buana entah kemana.
"Dav?"
Sebenarnya apa yang tengah David pikirkan?
"David?" Joy berdecak kesal. Ia membungkuk, mendekati telinga David dan berteriak. "SON DAVID!!"
"KAMJAGIYAAAA!!" Tubuh anaknya terperanjat. "Akhh Mommyyyyy~" Dia merengek lucu dengan wajah tampannya.
Joy menghela napas seraya menggelengkan kepala.
"Sejak tadi Mommy berbicara denganmu tapi ternyata kau malah sibuk melamun." Gerutu Joy kesal.
"Mian Mom.."
Joy beranjak dari duduknya di atas sofa menjadi ke bawah, tepat di samping anaknya.
Ia menatap lekat wajah serius David dengan penuh keheranan.
"Waeyo? Apa di sekolah kau di ganggu oleh teman-temanmu?"
David menggeleng cepat sebagai respon. "Aniyo. Bahkan sebelum mereka berani mengangguku, aku akan lebih dulu memberikan mereka pelajaran."
"Lalu kenapa? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Joy melihat anaknya yang menghembuskan napas berat seraya mengangguk. "Waegurrae? Bukankah diantara kita tidak pernah ada yang namanya rahasia?"
"Tapi Mommy janji ya jangan cerita pada siapapun, termasuk Momdy." Ucap David pelan seolah-olah anak itu takut jika ucapannya akan terdengar oleh seseorang padahal kini di rumah mereka hanya berdua. "Sebenarnya Rio memintaku agar tidak mengatakan hal ini pada siapapun."
Dahi Joy mengerut dalam mendengar penuturan anaknya.
Apakah seserius itu?
"Kalau Mommy tidak mau berjanji ya sudah, aku tidak akan menceritakan apapun."
"Arraseo, Mommy janji." Mereka pun saling mengaitkan kelingking masing-masing. "Memangnya ada apa sih?" Tanyanya lagi yang sudah sangat penasaran.
"Ini tentang Aunty Rosie." David memberi jeda sejenak seraya menarik napas panjang. "Rio mengatakan padaku jika Aunty Rosie dan Uncle Jae berpacaran."
Kedua mata Joy membulat sempurna. "Hah? Darimana Rio bisa berpikir sampai kesana?"
"Rio membaca pesan chat Aunty Rosie dengan Uncle Jae, Mom. Sikap Aunty Rosie juga akhir-akhir ini berubah pada Auncle Lili, belum lagi Aunty yang jarang pulang." Jelas David panjang lebar.
"Hush~ kalian ini masih kecil, tidak mengerti bagaimana kesibukan orang dewasa dan bagaimana hubungan kerja yang orang dewasa lakukan."
"Tapi ini beda lagi Mom. Memangnya pantas teman kerja saling memanggil sayang, honey, yeobo dan sebagainya? Kalau misalkan hal ini terjadi di ponsel Momdy memangnya Mommy akan menerima? Aku yakin Mommy pasti akan marah besar pada Momdy."
Joy terdiam memikirkan ucapan David.
Apa benar Rose seperti itu?
David tidak mungkin berbohong.
Tapi apa benar?
Chaeyoung?Joy menggelengkan kepala, menolak percaya akan semua yang anaknya katakan.
"Lalu Mommy ingat tidak saat aku meminta izin pada Mommy untuk pergi ke rumah Jiwon.." Lanjut David.
Ingatan Joy kembali pada beberapa minggu yang lalu sebelum akhirnya ia menganggukkan kepala. "Umm, Mommy ingat."
"Sebenarnya saat itu aku mengantar Rio mencari Aunty Rosie yang sudah 3 hari tidak pulang. Bayangkan Mom 3 hari dan selama itu Aunty Rosie tidak memberikan kabar apapun pada Auncle Lili sampai-sampai Rio melihat Auncle Lili menangis di tengah malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
S.O.S (Jensoo)
Random6 tahun bukan waktu yang singkat untuk membangun rumah tangga yang rukun dan harmonis, bersama mendidik buah hati kecil mereka dengan cinta dan kasih, seringkali perdebatan kecil dan ketidak selarasan muncul. Seperti itulah yang dialami keluarga kec...