42. Disappoint

3.6K 660 274
                                    

Dari hari ke hari, minggu ke minggu, hubungan Jaehyun dan Rose semakin dekat, semakin lengket.
Tak ada lagi jarak yang membatasi keduanya. Mereka melakukan apapun yang mereka inginkan.

Dengan kedekatan itu.
Hubungan rumah tangga Lisa bersama Rose pun sudah tidak bisa di katakan sehat lagi.

Tidak ada keluarga Chaelisa yang harmonis seperti dulu.

Tidak ada lagi sosok istri sekaligus Mommy yang begitu mencintai pasangan dan anaknya lagi.

Rose telah berubah.
Tidak ada lagi sosok Rose sebagai istri sekaligus Mommy yang teladan.

Ada saat di mana Lisa mencurigai perubahan sikap istrinya, namun, kembali pada janji sucinya dulu yang akan mencintai, mengasihi, melindungi serta mempercayai Rose dengan sepenuh hati.
Akhirnya pikiran-pikiran negatif itu kembali dia hilangkan.

Begitu pula dengan Jennie dan Joy, mereka pun merasakan betapa sulitnya akhir-akhir ini bertemu dengan Rose.
Bahkan tak ada lagi quality time antara mereka bertiga.

Jangankan bertemu, selama beberapa minggu ini mereka bahkan belum pernah melihat rupa dari maknae wifey itu.

Yang mereka ketahui, Rose sedang sibuk dengan kasus, kasus dan kasus.

Kini Lisa, Jennie maupun Joy hanya bisa memahami kesibukan yang tengah Rose alami karena mereka tahu betapa beratnya beban seorang Pengacara.
Mungkin Rose sedang butuh waktu untuk memecahkan masalahnya, dengan mengisolasi diri sendiri.
Terkadang memang seperti itu.

**

Malam yang begitu damai menyelimuti keluarga kecil Jensoo.

Di ruangan bioskop pribadi milik mereka kini tengah berputar film Frozen 2 yang tentunya menjadi pilihan si kecil Jinrie.

Jinrie duduk di pangkuan sang Daddy yang memeluknya dengan penuh kasih sayang dan di bahu Jisoo, Jennie bersandar dengan begitu nyamannya.
Sesekali Jisoo menoleh ke samping untuk mendaratkan kecupan lembut di dahi atau puncak kepala istrinya yang beberapa saat lalu merajuk karena Jisoo terlalu sibuk dengan ponselnya.

Jinrie tetap fokus menatap layar besar di hadapannya, tanpa sedikitpun merasa terusik dengan suara-suara kecupan yang Daddy nya buat.

Ponsel Jisoo kembali bergetar untuk yang kesekian kalinya. Dan Jennie kembali berdecak seraya mengambil ponsel Jisoo, dia melihat nama yang tertera pada layar, lagi-lagi decakan nya kembali terdengar tatkala melihat nama itu lagi yang mengirim pesan pada istrinya.

Matanya sudah menatap nyalang ke arah Jisoo yang tersenyum gugup.

"Dad, Jinrie mengantukkk~" Tiba-tiba si kecil Jinrie mendongak, mata sayu nya menatap lelah ke arah sang Daddy.

Dalam hati Jisoo bersyukur atas penyelamatan Jinrie. Dia mengecup singkat bibir putrinya. "Ya sudah kajja kita tidur.."

"Gendonggg lalu bacakan dongeng sampai Jinrie tidur ne?"

Senyumnya mengembang.
Jisoo mengacak lembut puncak kepala Jinrie melihat betapa manjanya sikap Jinrie yang sama persis seperti Mommy nya.

"Iyaa princess nya Daddy yang paling cantikkk, ughh untung Daddy sayang." Cupp~ cupp~ cupp~ Wajah Jinrie banjir dengan kecupan gemas dari Daddy nya.

Jisoo menggendong Jinrie sebelum akhirnya beranjak keluar dari ruang bioskop menuju kamar sang buah hati tanpa berani menoleh ke arah Jennie lagi.

Setelah sampai di dalam kamar, dia membaringkan Jinrie dengan lembut di atas tempat tidur lalu ikut berbaring di samping anaknya dengan buku dongeng yang kini berada dalam genggamannya.
Tak menunggu lama, tangan mungil Jinrie pun langsung melingkar di sekeliling leher Jisoo.

S.O.S (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang