22. Little Kang

4.3K 610 244
                                    

"Jendeukieeeee~ Bongie pulanggg~" Teriak Jisoo begitu melewati pintu depan.

"Bongieeeee~"

Jisoo segera berlari dengan merentangkan kedua tangannya ketika melihat Jennie keluar dari dapur.
Ia merengkuh tubuh Jennie dalam pelukan lembut dan bibirnya menciumi seluruh wajah istri tercintanya dengan penuh kerinduan dan rasa sayang.

"Bogoshippoooo~" Rengekan manja khas Jennie pun tak ayal membuat senyum Jisoo mengembang lebar.

Jisoo mengeratkan pelukannya. "Nadooo~ nado bogoshippoyo." Pelukan penuh rasa harunya terusik tatkala hidung mancungnya mencium sesuatu yang aneh. Hidungnya mencoba mengendus lebih tajam. Snif! Snif! "Ugh! Bau apa ini?"

"Omooo steak kuuu~" Jennie langsung melepaskan diri dan berlari kembali ke arah dapur, buru-buru dia mematikan oven nya yang ternyata tengah memanggang beef steak sebagai menu sarapan pagi ini. "Aigooo steak nya gosong Ji."

Jisoo berjalan menghampiri Jennie dan berdiri di samping istrinya.
Ia meringis melihat steak yang awalnya akan Jennie sajikan kini sudah berubah warna menjadi hitam pekat.

"Ewww!! Itu pasti pahit."

"Eottokhaeee?" Jennie tampak sedih dengan sajian sarapannya yang gagal.

Jisoo pun memberi usapan lembut di punggung istrinya. "Ya sudah kita sarapan sereal saja. Lebih simple. Oh iya, Jinrie kemana?" Tanya nya, mengalihkan pembicaraan.

"Jinrie masih tidur." Jawab Jennie yang masih meratapi steak gosongnya.

Jisoo mengambil daging panggang gosong itu dari oven dan membuangnya ke tong sampah.

Ia menepukkan kedua tangannya dan berbalik menatap istrinya yang sudah berlinang air mata.
Sebentar lagi kata-kata keramat Jennie pasti akan keluar.

"Aku akan di mintai pertanggung jawaban saat di surga nanti, Ji." Kan? Benarkan?

Istrinya selalu berkata, makanan yang di buang itu akan menangis dan saat di surga nanti mereka akan meminta pertanggung jawaban pada orang yang telah membuang mereka.

Jisoo mengangguk untuk yang kesekian ratus kalinya mendengar dalil andalan Jennie setiap kali masakan istrinya gagal tersaji.

"Aku yang membuangnya jadi aku yang akan mempertanggung jawabkannya nanti. Sudah, jangan sedih seperti itu.. Aku mau membangunkan Jinrie dulu."

Jisoo pun berjalan menuju kamar Jinrie.
Menemani Jennie menangis karena masakannya gagal bukan ide yang bagus, ujung-ujungnya nanti istrinya akan minta belanja ini, belanja itu, dan meminta segala tetek bengek lainnya sebagai obat kesedihannya.

Jisoo tidak pernah mengerti dengan isi pikiran Jennie tentang shopping.

Ia hanya ingin tahu, apakah istrinya tidak pernah merasa bosan pergi keluar berjam-jam hanya untuk shopping?
Koleksi Jennie bahkan sudah tidak tertampung lagi sehingga mengambil tempat di lemari Jisoo.

"Huft~ setidaknya ada Wendy dan Lisa yang bernasib sama sepertiku." Ujarnya penuh rasa syukur.

Jisoo membuka pintu kamar Jinrie dan senyumnya mengembang ketika melihat putri kecilnya tertidur dengan memeluk erat boneka beruang pemberiannya dulu.

Boneka usang yang sangat di jaga oleh anaknya walaupun beberapa kali ia mencoba untuk membuangnya dan berakhir dengan kegagalan.

Jinrie akan mempertahankan boneka itu dengan jiwa dan raganya.
Entah apa yang istimewa dari boneka usang tersebut.

S.O.S (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang