Dalam diam, aku memperjuangkan cintamu yang tak pernah pasti akan kumiliki.
**
"Fiuhhh~"
BRUKK!!
Jisoo menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur empuk sesampainya mereka di kamar hotel, matanya terpejam, rasanya sangat nyaman. Nyamannnnn sekali.
"Mommyyyy~ Jinrie laparrrr~" Terdengar rengekan manja putri mereka dan Jisoo memilih diam dengan mata yang masih terpejam. Lagipula ada Jennie. Begitu pikirnya.
"Minta pesankan pada Daddy dulu ya sayang, Mommy mau mandi."
"Daddyyyyy~"
Hah~ ia menghela napas dalam diam sebelum beranjak bangun dan melihat putri kecil mereka yang terlihat lemas, entah karena jet lag atau memang benar karena lapar.
Merasa tak tega, Jisoo pun berjalan menghampiri Jinrie lalu menggendongnya menuju telepon kabel di tengah ruangan. Ia memesan beberapa makanan untuk mengisi perut mereka sebelum membawa Jinrie duduk di sofa ruang tengah dengan televisi yang menyala, memperlihatkan serial kartun spons kuning.
Pandangan Jisoo beralih pada pakaian yang anaknya kenakan, tampak kusut dan banyak peluh yang meresap disana.
"Sini ganti bajumu.." Ujarnya seraya melepaskan satu persatu pakaian Jinrie. "Tunggu disini, Daddy ambilkan baju gantimu dulu."
"Mmm."
Ia pun bergegas menuju kamar.
Klek~
Begitu memasuki kamar, suara percikan air di dalam kamar mandi terdengar.
Siapa lagi jika bukan sang istri yang ada di dalamnya?Jisoo membuka salah satu koper yang memuat pakaian pribadi Jinrie, ia mengambil asal sepasang pakaian training yang tersusun paling atas lalu kembali ke ruang tengah.
Begitu melihat kehadirannya, sang anak tercinta pun beringsut mendekat, tanpa kata meminta Jisoo memakaikan pakaiannya kembali.
"Aigoo, kenapa makanannya lama sekali? Huh!" Keluh anaknya dengan wajah kesal.
Jisoo tersenyum kecil.
Setelah selesai mengganti pakaian Jinrie, ia pun menarik anaknya hingga terduduk di pangkuannya."Sabar sayang. Aunty dan Uncle perlu memasak bahan makanannya terlebih dahulu." Katanya, memberi pengertian pada si gadis kecil yang terlihat sangat menggemaskan ketika wajah kesalnya sudah terlihat.
"Tidakkah mereka bisa bekerja lebih cepat? Kepuasan pelanggan adalah nomor satu."
"Ppfftttt~" Jisoo menahan tawanya mendengar ucapan sarkas putri kecilnya. Dan hal itu tampaknya mengganggu Jinrie, karena sang anak langsung mendongak dengan ekspresi sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
S.O.S (Jensoo)
Random6 tahun bukan waktu yang singkat untuk membangun rumah tangga yang rukun dan harmonis, bersama mendidik buah hati kecil mereka dengan cinta dan kasih, seringkali perdebatan kecil dan ketidak selarasan muncul. Seperti itulah yang dialami keluarga kec...