Langkah Seulgi terhenti kala matanya menangkap sosok yang begitu di kenalnya berjalan memasuki lobby Rumah Sakit dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya.
Jisoo?
Ia berjalan menghampiri Jisoo yang masih belum menyadari keberadaannya.
"Ji?" Panggilnya cukup keras, membuat sang pemilik nama menoleh. Dapat ia lihat keterkejutan dalam sorot mata sang sahabat. Seulgi melangkah hingga tiba di hadapan Jisoo. "Kau mau kemana?"
"Umm.. Me-menemui Nayeon, Seul. Hari ini jadwalnya kan?" Tanya Jisoo dengan suara pelan, nyaris berbisik.
"Ne, hari ini memang jadwalnya tapi tadi Nayeon izin pulang lebih cepat."
"Pulang? Lebih cepat?" Wajah Jisoo terlihat bingung. "Wae? Apa sesuatu terjadi?"
"Memangnya Nayeon tidak memberitahumu?" Heran Seulgi yang Jisoo tanggapi dengan gelengan. "Hah~ pengasuh Jiyul di rumah menghubungi Nayeon jika Jiyul jatuh pingsan."
"MWO? Ji-jiyul pingsan? Aku.. Aku harus segera kesana."
Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi Jisoo langsung berbalik meninggalkan Seulgi.
Seulgi hanya menatap punggung Jisoo yang semakin menjauh sebelum akhirnya mengikuti langkah kaki sang sahabat keluar dari Rumah Sakit.
Begitu tiba di pelataran parkir, dahinya berkerut melihat Jisoo yang masih berdiri kebingungan di samping mobilnya.
Seulgi pun berjalan menghampiri Jisoo, lagi. "Waegurrae?"
Menoleh, Jisoo menunjuk ban mobilnya. "Ban mobilku kempes, padahal tadi tidak apa-apa."
"Memangnya rumah Nayeon di daerah mana?"
Tidak ada salahnya kan ia menawarkan tumpangan?
"Kawasan Hongdae." Jawab Jisoo singkat.
Senyum Seulgi mengembang begitu mendengar daerah tempat tinggal Nayeon. "Naiklah. Kebetulan aku memang mau kesana, aku akan mengantarkanmu terlebih dahulu." Tawarnya tulus.
Jisoo tampak ragu sebelum akhirnya benar-benar menggeleng.
"Tidak perlu Seul, aku bisa menggunakan taksi."
"Ayolah Kim Jisoo.. Aku ini sahabatmu, tidak perlu sungkan seperti itu."
"Aku tidak ingin merepotkanmu Seul."
"Aku sudah biasa dengan itu." Senyum jenaka menghiasi wajahnya saat Jisoo mendelik tajam kearahnya. "Kajja.."
Keduanya pun masuk kedalam mobil Seulgi, sebelum akhirnya pergi meninggalkan kawasan Rumah Sakit menuju Hongdae.
Perjalanan mereka hanya di selingi obrolan-obrolan random dan gelak tawa dari lelucon yang kerap kali terlontar.
"Ngomong-ngomong kau tidak lupa kan jika nanti malam kita harus pergi ke Hawaii?" Tanya Seulgi sesaat setelah keheningan tercipta diantara mereka.
Seulgi menoleh sebentar kearah sahabatnya sebelum kembali menatap jalanan di hadapannya.
"Eoh, aku ingat, lagipula Jennie sudah mengepak pakaian kami kemarin, dia dan Jinrie sangat antusias sampai-sampai melupakan tujuan kita kesana untuk menghadiri pesta pernikahan Chanyeol." Cerita Jisoo yang membuat tawa Seulgi pecah sesaat setelah ia membayangkan betapa antusiasnya keponakan kesayangannya itu.
"Hahaha sepertinya kalian harus memperpanjang waktu disana, anggap saja sebagai liburan keluarga."
"Jennie juga menyarankan seperti itu, tapi aku tidak bisa Seul, akan semakin banyak pekerjaanku yang terbengkalai."
KAMU SEDANG MEMBACA
S.O.S (Jensoo)
Random6 tahun bukan waktu yang singkat untuk membangun rumah tangga yang rukun dan harmonis, bersama mendidik buah hati kecil mereka dengan cinta dan kasih, seringkali perdebatan kecil dan ketidak selarasan muncul. Seperti itulah yang dialami keluarga kec...