24. Escape From Reality!

4.2K 666 330
                                    

"Maaf kartu kredit anda tidak dapat di gunakan."

"Maaf kartu kredit anda tidak dapat di gunakan."

"Maaf kartu kredit anda tidak dapat di gunakan."

BRAKKK!!

Kasir butik langganannya terlonjak kaget atas apa yang telah di lakukannya.
Jennie tidak memperdulikan lagi harga dirinya, ia menatap tajam pada sosok wanita muda di hadapannya.

"Semua kartu kredit ini limited edition! Hanya orang-orang tertentu yang dapat memilikinya, kau pikir siapa yang berani memblokir semua kartu kredit milikku?" Jennie menatap tajam kearah kasir wanita yang melayaninya.

Ia tidak memperdulikan orang-orang yang mulai mencuri pandang atas keributan yang di buatnya.

"Maaf Nyonya ta-tapi semua kartu kredit ini memang telah di blokir." Ujar kasir muda di hadapannya sedikit gugup.

Yang benar saja..
Semua kartu kredit yang di berikan Jisoo tidak berfungsi. Entah itu Black car, Titanium, maupun Platinum.
Sulit di percaya.

Apa yang salah?
Tidak mungkin Jisoo telat membayar tagihan. Gumam Jennie dalam hati.

"Mom.." Emosinya tertahan merasakan genggaman lembut tangan Jinrie. Ia menunduk untuk melihat putri kecilnya. "Pakai kartu kredit Jinrie saja." Saran gadis kecil itu.

Benar juga.
Jennie mengangguk dan mengambil kartu kredit milik Jinrie yang secara khusus di buatkan oleh Jisoo untuk membeli semua kebutuhan anak mereka.

"Ini yang terakhir, awas saja kalau tidak bisa lagi!" Ancamnya.

Kasir butik itu dengan takut menerima kartu kredit yang di berikannya, tangan wanita muda di hadapannya bergetar ketika hendak menggesekan kreditnya.

Wajah pucat di hadapannya membuat Jennie menunggu dengan was-was.

"Ma-maaf Nyonya.. Tapi kartu ini pun tidak dapat di gunakan." Ucap wanita itu dengan menundukan kepalanya.

"MWO? KAU BECUS BEKERJA TIDAK HAH?" Kesabaran Jennie sudah habis. Emosinya meledak seketika. Ia benar-benar tidak memperdulikan lagi harga dirinya. "Aku bahkan bisa membeli butik ini. Dan akan ku pastikan kau pegawai pertama yang ku pecat!"

"Mommyyy~" Tangan Jinrie berusaha menariknya namun Jennie sudah kepalang kesal, ia ingin memarahi pegawai butik yang menurutnya tidak becus bekerja ini.

Tidak mungkin Jisoo memblokir kartu kreditnya tanpa alasan.
Punya keberanian dari mana istrinya bertindak seperti itu?
Tapi bagaimana jika benar Jisoo yang telah memblokir kartu kreditnya karena perdebatan mereka tadi pagi?
Bukankah hal ini terlalu berlebihan?

"Jennie-ah?"

Suara seorang pria membuat Jennie dan Jinrie menoleh. "Oppa?"

Seorang pria berkulit coklat dengan tubuh tinggi tegap berdiri di belakangnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya pria itu, yang tak lain ialah Kai.

Jennie melirik lagi pada wanita muda di hadapannya dengan pandangan sinis. "Kasir sialan ini mengatakan semua kartu kreditku tidak bisa di gunakan. Bahkan kartu kredit Jinrie pun sama, yang benar saja.." Jelasnya menggebu-gebu.

"Ya sudah biar Oppa yang bayar." Ujar Kai yang saat ini menjadi pahlawan bagi Jennie.

Jangan tanyakan Jinrie.
Gadis kecil itu sudah membuang wajahnya ke arah lain begitu melihat kehadiran Kai.

S.O.S (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang