Senyum Seulgi mengembang tatkala melihat sang kekasih hati berjalan anggun keluar dari istana nya.
Ia pun segera turun dari mobil dan berdiri di sisi pintu samping kemudi, menunggu sang kekasih hati yang berjalan menghampiri.
Sejauh jarak membentang, wajah cantik Irene sudah nampak terpancar.
Membuat senyuman Seulgi semakin melebar.Siapa yang tidak akan berbangga diri memiliki kekasih hati layaknya bidadari?
"Selamat pagi Dokter Kang.." Sapa Irene dengan suara pelan dan di sertai senyuman tipis.
Seulgi mendekati kekasihnya dan mendaratkan satu kecupan lembut di bibir ranum tersebut. Cupp~ "Selamat pagi juga Ma Bae~" Balasnya dengan senyuman lebar. "Kajja, kita berangkat.." Ia membukakan pintu samping kemudi untuk Irene dan memastikan kekasihnya duduk nyaman di kursinya sebelum membantu memasangkan sabuk pengaman untuk keselamatan sang kekasih.
"Terima kasih.." Ucap Irene setelah sabuk pengamannya terpasang.
Ia mengangguk dan tersenyum lembut sebelum berjalan mengitari mobil untuk kembali ke tempatnya.
Sebelum menghidupkan mesin mobil, Seulgi menoleh ke arah Irene.
Hatinya menghangat kala mengingat kini gadis di sampingnya telah resmi menjadi miliknya.
Tatapannya begitu lekat menatap wajah cantik Irene dari samping.
Bibir Seulgi mengembang membentuk senyuman lebar.
Kenapa kecantikanmu begitu tidak manusiawi Joohyun-ah? Hatinya bergumam keheranan.
"Dokter Kang?"
Sedikit terkesiap dan juga malu karena tertangkap basah, Seulgi pun mengusap tengkuknya dengan gugup.
Pipinya bersemu merah."Umm mi-mianhae.. Kita berangkat.." Tanpa membuang-buang waktu lagi, mobil Mercedez putih itupun akhirnya melaju meninggalkan kediaman keluarga Bae menuju restoran tempat Irene bekerja.
**
Tin! Tin!
Terdengar suara klakson mobil di depan rumah kediaman Kim junior.
"Nah itu pasti Aunty Joy." Jennie berdiri dari duduknya. "Kajja sayang, kita berangkat sekarang.." Ajaknya pada si buah hati.
"Kita tidak pamitan dulu pada Daddy, Mom? Nanti kalau Daddy mencari bagaimana?"
Jennie menghela napas.
Walaupun malas tapi apa yang anaknya katakan ada benarnya juga.Jennie sangat paham bagaimana watak Jisoo. Istrinya itu paling tidak suka jika ia dan Jinrie main pergi tanpa pamit.
Jisoo pasti akan mengomel seharian nantinya."Arraseo.. Princess tunggu di sini ne? Biar Mommy saja yang pamitan pada Daddy." Katanya yang hanya anaknya balas dengan anggukan.
Jennie pun bergegas naik ke lantai atas, menuju kamar mereka.
Ia masuk ke dalam kamar dan nampaknya Jisoo masih belum selesai dengan urusannya di kamar mandi.
Tok! Tok!
"Ji?" Tak ada sautan. "Sayang?" Masih tak ada sautan.
TOKK!! TOKKK!!
"BONGIEEE?" Panggilnya lebih keras.
"Apaaa?"
"Aku dan Jinrie berangkat yah? Joy sudah datang."
"YAHH! TUNGGU! JANGAN BERANGKAT DULU!!" Larangan keras pun langsung terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
S.O.S (Jensoo)
Random6 tahun bukan waktu yang singkat untuk membangun rumah tangga yang rukun dan harmonis, bersama mendidik buah hati kecil mereka dengan cinta dan kasih, seringkali perdebatan kecil dan ketidak selarasan muncul. Seperti itulah yang dialami keluarga kec...