HELLOW GUYSSSSS~ 🥰🥰🥰🥰
It's been a long time, i know, i know.. KekekeSo, sgt di rekomendasikan bagi kalian untuk membaca ulang setidaknya 1-2 part sebelumnya untuk kembali menyambungkan alur yg sempet terputus ini.
Sorry bgt ya, gue menghilang cukup lama.. ☹️☹️☹️
Semoga ini yg terakhir kali. 🤭🤭Daripada cuap2 panjang lebar, mending langsung baca aja ya..
Sangat di nantikan komentar2 kalian.. ☺☺
Happy reading.. ^^
**
"Jadi sekarang Mommy di abaikan oleh anak Mommy sendiri?" Wanita tinggi itu sengaja memasang mimik wajah pura-pura sedih untuk menarik simpati dari diri sang anak yang masih mengabaikan kepulangannya.
Sudah terhitung sejak 15 menit yang lalu dia tiba di rumah dan sejak saat itu pula Rio tak memperdulikan kehadirannya. Bahkan ketika dia sudah menunjukkan banyaknya buah tangan yang dia bawa dari Jeju untuk Rio, anaknya tetap tak bergeming.
"Mommy tahu Mommy salah, tapi jangan mengabaikan Mommy seperti ini.." Rio tetap diam, dia hanya duduk tegap menatap televisi yang menyala di hadapannya, mengabaikan rengekan sang Mommy yang berusaha mencuri perhatiannya. "Sayanggg~ maafkan Mommy, jebal jangan membuat Mommy bertambah sedih, ini bukan kemauan Mommy, semua ini karena tugas kantor." Dan Rio masih membungkam mulutnya rapat-rapat. "Arraseo. Mommy salah. Semua ini salah Mommy, Mommy yang salah, kau pantas mengabaikan Mommy."
Pip!
Televisi yang sejak tadi menjadi pengalihan pun akhirnya Rio matikan.
Anak laki-laki yang baru menginjak usia sepuluh itu menoleh pada wanita muda yang kini menundukkan kepalanya sedih.
Rasa bersalah pun menghinggapi hati kecilnya."Hah~" Rio menghela napas. "Mianhae, bukan maksud Rio mengabaikan Mommy, Rio hanya kesal." Ujarnya dengan tatapan penuh kekecewaan yang membuat Rose mendongak menatapnya. "Kenapa Mommy harus pergi diam-diam seperti itu? Rio dan Momdy sangat mengkhawatirkan Mommy. Kami mencari Mommy kemana-mana. Kami khawatir terjadi apa-apa pada Mommy. Apa Mommy bahkan tahu itu?"
Tatapan Rose melembut, satu tangannya menangkup pipi Rio dengan sayang dan tangan lainnya menyisihkan poni anaknya yang kini mulai panjang.
"Mommy minta maaf sayang, sangat sulit mendapatkan sinyal di sana, sungguh. Perjalanan yang mendadak membuat Mommy tidak sempat memikirkan apapun, bahkan Mommy tidak menyentuh ponsel sama sekali. Mianhae, jeongmal mianhaeyo.."
Derap langkah kaki yang terdengar setengah berlari mencuri perhatian Rio dan Rose, keduanya menoleh ke arah ruang depan. Menunggu siapa kiranya sosok yang masuk ke dalam rumah dengan langkah terburu seperti itu.
Sesosok wanita lain berdiri terpaku tak jauh dari mereka.
"Momdy.." Seru Rio.
Lisa berjalan pelan menuju mereka, tatapan matanya lurus menatap sosok Rose yang kini nyata ada di depannya.
Senyuman penuh haru terukir indah lewat matanya yang berkaca-kaca.
Rose dan Rio beranjak dari duduk mereka.
Betapa jelas kerinduan itu tergambar dari pancaran wajah Lisa.
Langkah kakinya kian dekat, debaran jantungnya pun semakin kuat.
Lisa berhenti tepat di hadapan sang istri. Menatap dengan seksama wajah indah yang berhari-hari tak dia lihat.Bogoshippo.. Lirihnya tak terucap.
Satu tangannya menggapai pipi lembut milik sang chipmunk.
KAMU SEDANG MEMBACA
S.O.S (Jensoo)
Random6 tahun bukan waktu yang singkat untuk membangun rumah tangga yang rukun dan harmonis, bersama mendidik buah hati kecil mereka dengan cinta dan kasih, seringkali perdebatan kecil dan ketidak selarasan muncul. Seperti itulah yang dialami keluarga kec...