Alvin dan Via memutuskan untuk turun dari bukit Padar sebelum matahari benar-benar tenggelam.
Kini hari mulai petang. Dengan perjalanan menaiki kapal, mereka beranjak meninggalkan Pulau Padar. Namun, mereka tak benar-benar pergi dari pulau itu. Tentu saja, jejak kenangan manis mereka sudah membekas di sana.
Mereka kembali ke hotel tempat di mana mereka menginap. Makan malam serta beristirahat untuk mempersiapkan hari esok. Masih meng-explore wisata Labuan Bajo yang lain.
"Good night," ucap Via pada Alvin sebelum memasuki kamarnya.
Alvin tersenyum di ambang pintu kamar tepat di sebelahanya. "Have a nice dream, Honey."
Via mengulum senyum, segera masuk kamar dan menutup pintu.
Langit yang gelap berganti dengan secercah cahaya yang semakin lama semakin terang benderang.
Matahari lambat laun muncul dari persembunyiannya semalam. Menganti pagi dengan raga yang sudah siap untuk memulai hari.
Ini menjadi hari kedua mereka berada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dan kali ini mereka akan mengunjungi sebuah destinasi wisata dengan satu ciri khasnya yang tak bisa ditemui di tempat lain.
Mengunjungi sebuah pulau dengan penghuninya, seekor makhluk peninggalan purba kala yang hanya ada di sini--Indonesia dan menjadi satu-satunya di dunia.
Welcome To Komodo National Park
Begitulah sebuah gapura menyambut wisatawan yang baru saja tiba setelah berjalan kaki sejenak dari dermaga.
Untuk bisa sampai ke tempat itu wisatawan harus menempuh perjalanan laut.
Begitu melewati gapura selamat datang, Via melingkarkan tangannya pada lengan Alvin.
"Takut, Vin."
"Nggak apa-apa, ada aku. Dan tentu saja ada pawang komodonya," celetuk Alvin menenangkan Via yang terlihat ketakutan.
Setelah sesaat berjalan semakin masuk ke dalam kawasan taman komodo, mereka akhirnya bisa melihat satwa langka itu.
Wujudnya yang seperti kadal raksasa itu sanggup membuat Via mengeratkan lagi tangannya pada lengan Alvin.
Dengan gesit Alvin memotret satwa yang dilindungi itu dari jarak dua meter. Itu pun sambil ditarik mundur oleh Via, saat melihat komodo itu bergerak.
Selain Alvin dan Via, banyak wisatawan asing yang terlihat excited mengabaikan reptil itu lewat vlog.
"Serem, Vin."
"Iya emang. Komodo itu hewan karnivora yang ganas. Bahkan tak segan-segan memakan anaknya sendiri. Ketika lapar komodo bisa menjadi kanibal."
"Udah ah, takut!"
Setelah dirasa cukup melihat komodo secara langsung pada habitatnya, mereka melanjutkan kembali perjalanan mereka ke destinasi berikutnya, yaitu pink beach. Seperti namanya pantai ini memiliki pasir berwarna pink.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa (COMPLETED)
RomanceBagi Alvin, Via adalah satu nama yang mewakili segala rasa. Cinta, rindu, bahagia, sedih, kecewa bahkan hancur.